Senin, 29 Agustus 2016

Laporan Akhir KKN Tematik Posdaya 2015

KULIAH KERJA NYATA ( KKN )
DESA PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI
KABUPATEN LOMBOK BARAT
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kepada Allah SWT kami panjatkan atas limpahan karunia, rahmat, nikmat serta hidyah dari-Nya kami mahasiswa kuliah kerja nyata kelompok I Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat dapat menyelsaikan program kuliah kerja nyata sampai selesai dengan hasil yang alhamdulillah sangat memuaskan.
Dengan berakhirnya program Kuliah Kerja Nyata maka dengan ini kami menyampaikan laoran akhir kegiatan kami. Di dalam laporan ini kami muat semua program yang sudah kami jalankan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari kegiatan tersebut. Namun, perlu juga disadari bahwa dalam pelaporan ini tentunya terdapat kekurangan-kekurangan yang secara manusiawi tidak mampu kami benarkan, hal ini tentu menjadi insfirasi bagi generasi berikutnya untuk terus menerus melakukan perbaikan. Tidak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menjalankan atau merealisasikan program. Dosen pembimbing, kepala desa perampuan, aparatur desa tanpa terkecuali dan seluruh masyarakat yang telah membantu kami.
Akhirnya, untuk memperoleh perbaikan kami mengharapkan masukan, saran nasihat yang mendukung dan membangun dan semoga laporan ini bermamfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Perampuan, April 2015
Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Kegiatan KKN
Kuliyah kerja nyata didasarkan pada falsafah pendidikan yang didasarkan pada undang-undang dasar 1945 dan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembagnkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak muliya, serta keteramppilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara .
Dalam rangka mengenal catur dharma perguruan tinggi muhammadiyah. Kuliyah kerja nyata merupakan bagian intergral dari kurikulum pendidikan tinggi. Penetapan ini didasarkan pada amanat presiden republik indonesia pada februari 1972. Yang menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa bekerja di desa dalam jangka waktu tertentu untuk tinggal dan membantu msyarakat pedesaan memecahkan masalah pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya.
Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian dan pengabdian pada masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang sudah diprogramkan oleh suatu lembaga perguruan tinggi.
Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan implementasi dari salah satu amanat Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada masyarakat serta implementasi dari ilmu pengetahuan yang di dapat selama berada di meja kuliah. Karena dimana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki manfaat dan tujuan yang sangat besar bagi kelangsungan kehidupan masyarakat, sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan mendapatkan pengetahuan serta pengalaman langsung yang di dapat oleh mahasiswa selama mengikuti proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut.
Di samping itu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang sosial, budaya, bidang keagamaan maupun dalam bidang-bidang yang lain sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat menyentuh langsung dengan masyarakat serta membantu program pemerintah daerah.
Oleh sebab itu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan manfaat yang di rasakan secara langsung oleh masyarakat, sehingga program-program yang di lakukan dalam proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan konstribusi dalam kehidupan masyarakat setempat karena di mana dari berbagai program yang di laksanakan selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga program tersebut dapat di rasakan secara langsung hasilnya oleh masyarakat itu sendiri.
Hal ini berdasarkan materi pendidikan dan kebudayaan yang menyatakan bahwa:
  1. Pendidikan tinggi harus merupakan bagian integral dari usaha-usaha pembangunan nasional maupun regional.
  2. Pendidikan tinggi harus merupakan penghubung antara dua yaitu ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan masyarakat.
  3. Menciptakan serta memadukan relevansi antara program studi, terutama perangkat administrasi kurikulum dengan keadaan yang nyata.
Dalam hal ini mahsiswa calon sarjana selalu di identikkan dengan guru pengajar ataupun dosen yang selalu berhubungan dengan dunia pendidikan. Yang memberikan sumbangsi dan tenaganya untuk mengajar dan membimbing, relaitas yang terjadi bahwa mahasiswa selain sebagai tenaga pengajar mereka juga harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar pembuktian bahwa ilmu yang di dapat bisa di rasakan oleh masyarakat sekitar tanpa harus di identikkan dengan dunia pendidikan yang formal tetapi harus mampu memberikan dedikasi kepada masyarakat.
Fakta, bahwa masyarakat minoritas ada yang tidak mampu untuk mengikuti jenjang pendidikan formal karena berbagai faktor penghambat salah satunya masalah ekonomi, dampaknya masyarakat tidak bisa membaca, sehingga akan merembet pada pendidikan anak yang tidak berpendidikan sehingga tidak mampu mencerdaskan generasi-generasi yang akan menjadi estafet   bangsa. Selain itu juga dari kuliyah kerja nyata ini juga mahasiswa harus mampu memberikan solusi atas semua rentetan permasalahan yang terjadi, yaitu dengan di terjunkan secaralangsung dilapangan agar mahasiswa bisa memberikan ide kreatifnya terhadap permasalahan yang terjadi.
  1. Maksud dan Tujuan KKN
Secara umum kuliyah kerja nyata mempunyai 4 (empat) tujuan, yaitu :
  1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam masyakarat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis interdisipliiner.
  2. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, tekhnologi dan seni dalam upya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader pembangunan.
  3. Supaya perguruan tinggi dapat mencetak sarjana pengisi tekhnologi struktur dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi gerak dan permaslahan yang komplek dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian out put perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam menaggulangi permasalahan pembangunan yang lebih pragmatis dan interdisipliner.
  4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instasi terkait dan masyarakat sehingga perguruan tinggi lebih dapat berperan dan menyesuaikan pendidikan dan penelitiannya dengan tuntutan realistis dari masyarakat yang sedang membangun.
  5. Kegunaan KKN
Adapun kegunaan kuliyah kerja nyata yang bisa dirasakan oleh :
  1. Bagi Mahasiswa KKN.
    1. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis dalam menanggulangi berbagai permasalahan di masyarakat.
    2. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang kegunaan agama, ilmu, seni dan budaya bagi pembangunan.
    3. Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kesulitan yang di hadapi masyarakat dalam melaksanaka pembangunan.
    4. Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam melakukan telaah, perumusan dan pemecahan masalah.
    5. Membina mahasiswa menjadi inovator, motivator, dinamisator, problem solver dan Religions counselor.
    6. Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
    7. Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.
  2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
    1. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
    2. Cara berpikir, bersikap dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai dengan pembagunan.
    3. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kelangsungan pembangunan bangsa dan negara.
  3. Bagi Perguruan Tinggi.
    1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan.
    2. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman yang berharga dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan kegiatan penelitian.
    3. Mempererat kerja sama antara lembaga Muhammadiyah dengan instansi lain dalam pelaksanaan pembangunan
  4. Bagi Persyarikatan Muhammadiyah
    1. Secara langsung mahasiswa muhammadiyah, beramar ma’ruf nahi mungkar dalam masyarakat atas nama ortom muhammadiyah.
    2. Menjalankan tujuan dari muhammadiyah itu sendiri yaitu mengusahakan terciptanya akademisi islam yang berakhlak mulia
    3. Kehadiran mahasiswa KKN di desa berarti juga sebagai aktualisasi peran mahasiswa muhammadiayah sebagai kder persyarikatan dalam rangka mengamalkan ilmu amaliah dan amal ilmiah.
BAB II
PROFIL UMUM DESA
  1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi
  2. Letak Geografis
  3. Batas wilayah
  • Sebelah Utara : Bajur Kec. Labuapi
  • Sebelah Selatan : Suka Makmur Kec. Gerung
  • Sebelah Timur : karang bongkot Kec. Labuapi
  • Sebelah Barat : Kuranji Kec. Labuapi
  1. Letak Topografi dan Demografi
  2. Batas-batas wilayah :
  • Sebelah Barat : Desa Kuranji
  • Sebelah Timur   : Desa Kr. Bongkot
  • Sebelah Selatan : Kuranji
  • Sebelah Utara : Dusun Mavila / Bajur
  1. Keadaan Pertanian
Masyarakat Desa Perampuan sebagian besar bermata pencaharian petani karena letak geografis dan luas wilayah sangat memungkinkan untuk bidang pertanian jenis pertanian beraneka macam seperti kacang tanah, cabe, padi, dan singkong. Adapun Luas Persawah ± 70 ha, Luas Pekarangan ± 49 ha serta Luas perkebunan ± 7 ha.
  1. Keadaan Penduduk
Secara umum penduduk Desa Perampuan dikatakan jarang berbanding dengan luas wilayah Desa Perampuan. Jumlah penduduk 1775 Kk yang terdiri dari 5.706 jiwa berdasarkan data registrasi penduduk 21 Juli Tahun 2011. Dengan rincian sebagai berikut :
  1. Perampuan Barat
Kk       : 547
Jiwa     : 1776
  1. Krepet
Kk       : 439
Jiwa     : 1342
  1. Kapitan
Kk       : 330
Jiwa     : 1015
  1. Karang Bayan
Kk       : 203
Jiwa     : 679
  1. Bayan Pengsong
Kk       : 236
Jiwa     : 944
Laju pertumbuhan penduduk masyarakat Desa Perampuan bisa dikatakan cukup cepat, dibidang pendidikan khususnya bisa dikatakan cukup bagus, karena perkembangan pola pikir masyarakat yang sudah berkembang tentang paradigma-paradigma yang berkembang yang walaupun sebagian masyarakat masih menjalankan pernikahan di usia dini, Dari aspek spiritualitas juga cukup bagus karena suasana religius yang masih kental di desa Perampuan ini khususnya yang bersifat belajar mengaji bagi anak-anak begitu antusias.
  1. Keluarga Berencana dan Keluarga Prasejahtera
Laju pertumbuhan penduduk yang cukup cepat menjadikan lahan pekerjaan menjadi berkurang, lahan usaha baik dibidang pertanian maupun bidang-bidang lain. Oleh karena itu sangat perlu adanya suatu program dalam upaya penekanan pertumbuhan jumlah penduduk. Program Kelurga Berencana sudah diterapkan di Desa perampuan Alhamdulillah berhasil dikarenakan latar belakang sosial masyarakat. Adat istiadat serta pengetahuan masyarakat yang mengalami perkembangan. Apalagi Pernikahan usia dini,serta kondisi sosial masyarakat yang sedikit terbuka dengan pemikiran-pemikiran yang berkembang. Dikarenakan upaya yang telah dilakukan antara lain penyuluhan, perbaikan mutu pendidikan, serta upaya merubah pradigma masyarakat yang diharapkan akan membawa hasil yang maksimal.
Secara garis besar masyarakat Desa Perampuan masih dikatakan rata-rata dalam angka kemiskinannya atau kata lain tidak begitu dijastifikasi sebagai keluarga prasejahtera seperti data berikut :
Jumlah Kk Miskin Desa Perampuan
  1. Perampuan Barat Kk : 321
  2. Krepet Kk : 188
  3. Kapitan Kk : 290
  4. Karang Bayan Kk : 157
  5. Bayan Pengsong Kk : 64
  6. Hasil Kerajinan, Industri dan Sumber Daya Pendukung.
Hasil kerajinan atau tekhnologi tepat guna masyarakat Desa Perampuan mencoba mengembangkan usaha pembuatan telur asin yang dilakukan oleh ibu-ibu di desa perampuan.di desa peramampuan juga perkembangan potensi pariwisata karena secara geografis Desa Perampuan memiliki tempat wisata yaitu gunung pengsong yang bisa mempengaruhi wisatawan drai mancanegara sehingga cukup banyak pengunjung yang datang yang diharapkan mampu menunjang untuk pengembangan objek wisata yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli desa serta merubah kondisi sosial masyarakat Desa Perampuan.
  1. Keadaan Pendidikan dan Sosial Budaya
Keadaan pendidikan masyarakat Desa Perampuan cukup bagus karena sarana dan prasarana penunjang pendidikan sudah ada, sehingga hampir tidak ada masalah dalam bidang pendidikan. Keadaan sosial budaya masyarakat Desa perampuan kurang bagus, karena budaya gorong royong sudah tidak kental lagi yang berada ditengah-tengah masyarakat, sehingga sulit kami dari mahasiswa KKN untuk mengajak bekerjasama dalam hal yang bersifat gotong royong.
  1. Sarana dan Prasarana di Pedesaan
Sarana dan prasarana Desa cukup lengkap diantara lain seperti sarana peribadatan mesjid Nurul Hidayah, Al-Mujahidin,Nurussholihin dan mesjid Al-Bayani yang sampai sekarang masih dalam proses pembangunan, untuk sarana Musholanya yang aktif adalah mushola Nurul Yaqin di Dusun Kapita, serata sarana pendidikan cukup memadai seperti SDN 2 Perampuan,SDN 1 Perampuan dan MTs Al-Ikhlashiyah begitu pun dengan yang lainnya sarana kesehatan, sarana air bersih serta sarana umum lainnya. Alhamdulillah tidak ada hambatan yang dialami oleh masyarakat terkait bidang sarana dan prasarana ini.
BAB III
PERMASALAHAN DESA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
  1. Bidang Administrasi Pemerintah Desa
  2. Masalah
Bidang pemerintahan desa dari hasil observasi terdapat banyak kekurangan dalam bentuk fisik maupun non fisiknya, lingkungan yang tidak terurus,dari bangunan kantor desa banyak yang rusak akibat ulah warga setempat baik itu pintu yang di jebol, jendela yang pecah kacanya, pintu kamar mandi yang tidak ada serta musholah yang tidak terurus gentengnya rusak dan lain hal . serta administrasi yang belum lengkap seperti pendataan jumlah penduduk yang masih belum akurat, profil desa yang masih belum lengkap, aturan surat menyurat yang masih belum baku dan sistim yang kurang akuntabel. Hal ini dikarenakan sumber daya aparat desa yang masih kurang.
  1. Alternatif Pemecahan Masalah
Terkait lingkungan kantor desa yang kotor harus ada kesadaran pada pegawai/staf-staf desa tentang menjaga kebersihan agar lingkungan kantor desa bersih, sebelum jam kantor masuk luangkan waktu untuk membersihkan kantor desa, serta kantor desa harus memiliki penjaga agar terhindar dari hal-hal yang bisa merugikan bangunan kantor desa karena ulah masyarakat itu sendiri. Dan terkait administrasi desa yang belum lengkap harus ada kejelasan garis koordinasi yang jelas antara para staf desa dengan kepala dusun terkait kendala-kendala yang dihadapi dalam perekapan masalah pendataan KK, agenda surat keluar-masuk, buku Notaris dan lain-lain. Serta harus diadakan evaluasi setiap bulan dengan kepala dusun di desa perampuan.
  1. Bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup
  2. Masalah
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan masih kurang dari lima dusun yang akan dijadikan target dalam KKN ini yaitu Dusun Kapitan, Krepet, Karang Bayan, Bayan Pengsong dan Perampuan Barat. Mayoritas warga membuang sampah sembarang tempat akibat dari kurangnya fasilitas yang mendukung seperti bak sampah dampaknya lingkungan masyarakat menjadi kotor sungai-sungai dijadikan sasaran tempat pembuangan sampah, selokan-selokan pun mampet sehingga air tergenang karena sampah-sampah yang tertumpuk diselokan, dari kondisi seperti ini bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat dan bisa menimbulkan penyakit.
  1. Alternatif Pemecahan Masalah
Setiap kepala dusun harus mengadakan kerja bakti setiap pekan agar menimbulkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan seperti minggu bersih yang tentunya masyarakat harus terjun secara langsung karena hari libur yang diadakan, dan pihak kota harus menyediakan penampungan sampah terhadap warga agar sungai, got, perkebunan tidak menjadi sasaran dalam pembuangan sampah.
  1. Bidang Sarana dan Prasarana
  2. Masalah
Sarana dan prasarana desa perampuan perlu diperhatikan, dari sistimatis penulisan gang-gang di tiap dusun tidak ada sama sekali, Plang-plang TPQ, Plang-plang RT, kondisi mushola yang tidak terurus.
  1. Alternatif pemecahan masalah
Dari pihak kepala dusun bersama warga harus melakukan musyawarah terkait permasalahan ini untuk mendapatkan dana dari perkumpulan hasil musyawarah.
  1. Bidang Perekonomian
Di bidang ini hampir tidak ditemukakan masalah yang krusial yang dialami oleh warga karena mereka mayoritas petani sehingga tidak ada yang kami sumbangsikan yang bisa diberikan terkait di bidang ini.
  1. Bidang Pendidikan, Sosial Budaya dan Spiritual
  2. Masalah
Terkait bidang pendidikan angka buta huruf khususnya untuk Lansia banyak sekali sehigga dampaknya kami dari mahasiswa KKN di luar lombok kesulitan berkomunikasi dengan mereka karena faktor tidak bisa membaca dan berbahasa indonesia. Sarana pendidikan di MTs salah satu yang terdapat di desa perampuan cukup memprihatinkan karena kurang memadai baik bentuk bangunan itu sendiri.
Selain itu juga permasahan dalam lingkungan sosial budaya, pembatasan kegiatan nyongkolan, dan ketika acara pernikahan tidak di adakan semacam orhen karena akan berdampak hal yang negatif terhadap warga itu sendiri karena akan ada acara mabuk-mabukan di kalangan pemuda.
Begitupun dengan kondisi spritual atau keagamaan kurangnya pemuda-pemudi untuk meramekan mesjid-mesjid maupun mushola-mushola untuk sholat berjamaah dan tidak adanya semangat kolektif dan kolegial masyarakat untuk melakukan perbaikan terhadap mesjid yang baru di bangun di desa perampuan yaitu mesjid bayyanudin.
  1. Altrnatif pemecahan masalah
Pemerintah mengadakan program buta aksara lagi yang walaupun tahun lalu diterapkan, sehingga tidak stagnan pada kebutuhan realisasi program mereka tapi bagaimana program ini benar-benar dijalankan secara estafet di setiap KKN sehingga benar-benar mendidik umat, khususnya ibu-ibu dn bapak-bapak karena merekalah yang akan mendidik generasi selanjutnya dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Sedangkan disosial budaya, nyongkolan memang adat yang sudah berakar dikalangan suku sasak, sehingga timbul perasaan sensitif jika suatu adat dibatasi khususnya desa perampuan ini,untuk itu warga haarus sadar jangan sampai kegiatan nyongkolan yang mendatangkan orhen-orhen tidak menyebabkan mereka mabuk-mabukkan, sehingga orang tidak akan memandang miring terhadap adat yang bersih menjadi tercoreng oleh oknum-oknum tertentu. Serta kegiatan nyongkolan ini harus ada pengawasan dari polisi, karena dampaknya ketika turun dijalan, jalanan menjadi macet untuk itu perlu penertiban agar semuanya lancar. Yang khususnya semua akan baik jika kepala desa dan setiap dusun berkomunikasi dengan baik.
Begitupun dengan spiritual atau keagamaan perlu himbauan agar masyarakat tidak apatis dengan kegiatan gotong royong khusunya kepada mesjid yang baru dibangun yaitu mesjid bayyanudin, sedangkan kegiatan TPQ sangat bagus karena telah berjalan dan yasinan al-quran setiap malam jumat.
  1. Bidang Kesehatan
  2. Masalah
Permasalahan ditiap dusun hampir sama dijumpai yaitu kader-kader posyandu yang tidak menertibkan administrasi kesehatan sehingga data-data yang ada tidak akurat karena tekhnik pendataan dari kader-kader posyandu acuh tak acuh.
  1. Alternatif pemecahan masalah
Memang sarana kesehatan sudah memadai dengan kata lain bahwa fasilitas kesehatan cukup memadai yang walaupun masih ada beberapa dusun yang tempat posyandu tidak begitu nyaman tapi tidak menjadi penghambat berjalannya posyandu, serta antusias dari masyarakat sangat tinggi terhadap adanya posyandu karena memang kepedulian terhadap kesehatan perlu sekali.
Terkait pendataan administrasi yang kurang, agar kader-kader dari posyandu ini diaktifkan kembali dalam artian bahwa tidak hanya mencatat dan menimbang balita tapi bagaimana data-data yag kurang harus dilengkapi.
  1. Bidang Pemberdayaan Perempuan
  2. Masalah
Peranan perampuan di desa perampuan dirasakan masih sangat kurang akibat dari tingkat pendidikan juga faktor pernikahan dini sert faktor ekonomi menjadikan peranan dan pemberdayaan perampuan kurang aktif. Latar belakang budaya dan tradisi juga mempengaruhi peranan wanita dalam pembangunan desa.
  1. Altenatif Pemecahan masalah
Pihak kepala desa khusunya serta pemerintah kota pada umumnya harus peduli terhadap kegiatan-kegiatan yang membangun keaktifan dari peranan perampuan ini yang bisa membantu ekonomi keluarga, misalnya dengan cara memperbaiki fasilitas yang dimiliki membantu dengan biaya materi yang akan dikembangkan dalam usaha tersebut. Yang walaupun pada sampai saat ini kegiatan yang dihasilkan oleh ibu-ibu di desa perampuan yaitu pengembangan usaha kecil seperti telur asin.
BAB IV
RENCANA PROGRAM KKN
Dengan berbagai permasalahan dari hasil analisa diatas maka mahasiswa KKN universitas muhammadiyah mataram membuat suatu rencana program kerja yang berorientasi pada polemik-polemik tersebut. Dalam upaya pembuatan rencana program kerja terlebih dahulu mahasiswa KKN melakukan observasi dan pendekatan-pendekatan dengan masyarakat setempat untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan yang dianggap akurat yang kemudian bisa menghasilkan suatu rencana awal dari permasalahan yang diperoleh.
Adapun rencana program yng kami buat meliputi 3 sub program dengan kegiatan uraian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Program Pokok
  2. Penyuluhan dalam usaha meningkatkan produksi pertanian
  3. Penyuluhan pertanian dan pembinaan kelompok tani
  4. Program vaksinasi ternak hewan dan unggas untuk mengantisipasi penyakit atrax dan flu burung
  5. Pelatihan pembuatan pekan ternak dan sterilisasi kandang ternak unggas.
  6. Pembibitan dengan pencakokan dan stek
  7. Budidaya ikan air tawar dan lain-lain.
  8. Pembinaan administrasi dan pemerintahan desa/ kelurahan
  9. Membantu pendataan penduduk dan potensi desa.
  10. Penataan administrasi kantor desa, BPD, PKK, Kepala Dusun, karang taruna dan lainnya.
  11. Sosialisasi undang-undang No.32/2004 peraturan pemerintah dan peraturan daeraha lainnya.
  12. Penerapan tekhnologi tepat guna
  13. Daur ulang barang bekas, sebagai bahan baku pembuatan aneka kerajinan.
  14. Pembuatan bunga dari serabut dan daun kelapa.
  15. Pembuatan kotak tisu dan sampul undangan dari kulit pinang, serta asbak dari bambu.
  16. Pembutan bingkai foto dari triplek dan kulit pinang.
  17. Pelatihan pembuatan alat perontok padi dan jagung.
  18. Pembuatan pupuk organik dan jerami, EM4, dan kotoran hewan.
  19. Pembuatan kulkas tanpa listrik.
  20. Pelatihan pembuatan obat-obatan tradisional.
  21. Kursus keterampilan seperti sablon, salon/kecantikan, computer, bahasa inggris, perbengkelan dan lain-lain.
  22. Kebersihan dan lingkungan hidup
  23. Mengaktifkan kegiatan gotong royong melalui jumat bersih
  24. Penanaman pohon pelindung dan progam penghijauan.
  25. Penyuluhan tentang kebersihan lingkungan disekitar.
  26. Pemukiman penduduk dan manajemen persampahan.
    1. Program Pilihan
  27. Bidang Sarana dan Prasarana
  28. Perbaikan dan pembuatan jalan, gotong royong pembuatan dan perbaikan jembatan dan lain-lain.
  29. Pembuatan/perbaikan saran dan prasarana penyediaan air bersih.
  30. Perbaikan dan pembangunan saluran got.
  31. Perbaikan dan pengadaan palng desa/dusun/ nama jalan, rumah ibadah, balai pengobatan, kantor kepala desa, balai pertemuan, sarana olahraga dan lain-lain.
  32. Bidang Perekonomian
  33. Pembentukan dan pembinaan koperasi
  34. Pembinaan usaha ekonomi produktif bagi masyarakat prasejahtera/miskin.
  35. Mendorong perkembangan kegiatan kerajinan/home industri dari segi produksi secara kuantitas/kualitas pemasran dan lain-lain.
  36. Bidang Pendidikan, Sosial Budaya dan Spritual.
  37. Mengadakan atau meningkatkan kursus keterampilan
  38. Pengadaan dan pembinaan perpustakaan sekolah, desa dn masjid.
  39. Memelihara dan mengembangkan budaya setempat.
  40. penyuluhan kesadaran hukum masyarakat dan kamtibmas.
  41. Pembinaan dan pemmasyrakatan kegiatan pelatihan kepemimpinan, olahraga, kesenian dan pramuka bagi pelajar, genrasi muda dan krang taruna.
  42. Program keaksaraan fungsional bagi masyarakat buta aksara.
  43. Pembinaan dan peningkatan kegiatan keagamaan dan toleransi antar umat beragama.
  44. Pembentukan dan pembinaan TPA.
  45. Membantu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada lembaga-lembaga pendidikan setempat.
  46. Bidang Kesehatan
  47. Penerangan tentang hidup sehat (makanan, perumahan, jmaban kelurga, pembuangan kotoran, limbah, MCH) dan lain-lain.
  48. Penyuluhan KB dan keluarga sejahtera, gizi, HIV / AIDS, narkoba dn lain-lain.
  49. Pemanfaatan lahan pekarnagan untuk tanaman apotik hidup.
  50. Membantu kegiatan posyandu, seperti penimbangan balita dan imunisasi dan lainnya.
  51. Bidang Peningkatan Peranan Wanita/Pemberdayaan Perampuan
  52. Penerangan tentang fungsi dan peranan wanita (kegiatan kreatifitas, penundaan usia kawin, memahami hak-hak wanita dan lain-lain)
  53. Menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan, serta menjahit, salon/kecantikan, kerajinan tangan, pembuatan jajan, dan lain-lain.
  54. Penerangan tentang konsep keluarga bahagia dan sejahtera.
  55. Pelatihan kepemimpinan wanita, kader kesehatan atau posyandu, kader PKK dan lainnya.
    • Program Khusus
  56. Pendataan registrasi anggota muhammadiyah di tingkat ranting atau cabang.
  57. Pendataan dan upaya sertifikasi tanah wakaf persyarikatan.
  58. Pembinaan organisasi persyarikatan.
  59. Pembinaan dan pemberdayaan amal usaha muhammadiyah.
  60. Mmembantu dan membangun kerjasama dalam merealisasikan program pimpinan cabang dan pimpinan ranting muhammadiyah.
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KKN
Setelah merancang dan membuat suatu rencana program kemudian dibuat dalam suatu sistimatika program kerja yang legal dan baku sekaligus menyusun dalam bentuk akuntabel yagn dilengkapi dengan schedule time atau jadwal pelaksanaan serta uraian anggaran baik swadaya maupun swadana. Kemudian dilakasanajan oleh semua anggota kelompok KKN bersama masyarakat dan pemerintah desa loloan. Hasil pelaksanaan program KKN alhamdulillah sangat dirasakan oleh masyarakat desa loloan, pemerintah desa lebih-lebih peserta KKN itu sendiri, antara lain :
  1. Program Pokok
  2. Pembinaan Administrasi Pemerintah Desa
Meliputi kegiatan antara lain :
  1. Pendataan jumlah penduduk
Program ini dilaksanakan mulai awal pekan ke II dan III, pada   pelaksnaan kegiatan ini kami dibantu oleh staf desa bersama kepala dusun yang terdiri dari 5 Dusun, yang walaupun kami mengalami kesulitan untuk mendata 1 Dusun yaitu Dusun kapitan sehingga alternatifnya kami meminta kepada salah satu aparat kepala Dusun yaitu ketua RT Dusun Kapitan dan akhirnya bisa terselesaikan dengan baik dan telah selesai 100%, dari pendataan jumlah penduduk tersebut hasilnya akan dimasukan kedalam profil desa.
  1. Kerja Bakti Kantor Desa
Melihat kondisi awal desa dengan lingkungan yang perlu perawatan kami melakukan kerja bakti dengan membersihkan kantor desa agar terlihat bersih dan rapi program ini dilaksanakan pada pekan II.
  1. Membantu menyusun RPJMDES
Program ini dilaksanakann pada pekan III, pembenahan data potensial desa yaitu geografis, topografis, demografis dan monografi serta data potensial pemetaan swadaya. Memuat tentang data kependuduan KK, surat, notulen dan lain sebagainnya dalam melaksanakan program ini tidak ada kesulitan dalam pembuatannya karena semua data telah ada tinggal disusun dalam sistematika format PJM yang legal dan akuntabel dan selesai 100%.
  1. Membuat peta desa
Kegiatan ini dilaksanakan pada pekan III, pada kegiatan ini kami melakukan survei serta mencocokan dengan peta yang ada di kabupaten yang dibuat lebih awal di desa dan dilengkapi dengan peta pengembangan desa, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui batas serta pemetaan potensial juga pengembangan wilayah desa dan telah selesai 100%.
  1. Penulisan struktur organisasi permberdayaan masyarakat dan data pemerintahan desa.
Kegiatan ini dilaksanakan pada pekan IV, kegitan ini terdapat partisipasi aparat desa untuk membantu memberikan data yang akurat, sehingga mempermudah kami dalam menulis di bagan papan kantor desa dengan secara sistimatika. Dan dapat diselesaikan 100%.
  1. Pembuatan administrasi dusun.
Dlam menyusun administrasi dusun kami laksanakan pada pekan IV hampir tidak ada kesulitn dalam penyusunannya karena semua data telah ada. Dan kami hanya merekap data-data yang telah ada dengan sistematik. Dan selesai 100%
  1. Penerapan Tekhnologi Tepat Guna
    1. Pembuatan kotak tisu dari kardus bekas, yang kami lakukan pada pekan V dengan mempraktekan kepada anak-anak SD agar bisa mereka praktekan di rumah masing-masing dan bisa memanfaatkan lingkungan yang ada tidak ada hambatan dalam pembuatan kerajinan ini dan hasilnya selesai 100%.
    2. Pembuatan asbak dari bambu.
Pembuatan asbak dari bmabu dilakukan pada pekan VI yang dalam hal ini di desa perampuan terutama di dusun kapian banyak sekali warga menanam pohon bambu sehingga kami bisa memanfaatkannya dan alhamdulillah bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa KKN maupun masyarakat. Dan selesai 100 %.
  1. Kursus keterampilan
Dalam pelaksanakan kegiatan kursus keterampilan kami mengadakan kursus bahasa inggris yang dilaksanakan di dua tempat yaitu di MI Al-Ikhlashiyah dan SD 2 Perampuan. Dan selesai 100%.
  1. Bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup
  2. Gotong royong melalui jum’at bersih
Kegiatan ini dilakukan pada setiap pekan kecuali pekan I, hari jumat yaitu membersihkan sarana peribadatan, dan sarana umum lainnya disetiap dusun yang ada didesa perampuan, yang walaupun ada hambatan di ke-4 dusun dikarenakan masyarakat kurang berpartisipasi dalam membersihkan lingkungan karena kondisi masyarakat di sibukkan dengan kegiatan memanen padi yang walaupun masyarakat dusun bayan pengsong warga mereka saja yang hanya berpartisipasi sehingga mempermudah kami dalam membersihkan lingkungan. Dan hasilnya terlaksana 100%.
  1. Gotong royong di Mesjid Bayanudin
Dalam kegiatan ini pelaksanaan pekan VI yaitu membantu proses pembangunan mesjid yang baru dibangun di Dusun Karang Bayan. Dalam kegiatan ini partisipasi masyarakat dalam membangun mesjid sangat tinggi.dan hasilnya dalam usaha membantu pembangunan 100% berjalan dengan baik.
  1. Penghijaun
Penghijauan dilakukan di pekan IV kami melakukan penghijaun di sepanjang pinggir jalan desa perampuan di tiap dusun dan juga dilakukan di belakang kantor desa yang pemanfaatan yang kami lakukan karena kondisi lahan kosong. Dan selesai 100%.
  1. Program Pilihan
    1. Bidang Sarana dan Prasarana
  2. Pembuatan Plang
Dalam pembuatan plang dilakukan pekan IV, tidak ada hambatan dalam pembuatan plang di dusun yang tidak memiliki nama gang, TPQ, memperbaiki nama mesjid dan lain-lain.
  1. Pengecatan Gapura
pengecatan gapura dilakukan pekan III dan IV, dalam kegiatan ini ada hambatan cuaca buruk sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.tapi alhamdulillah bisa diselesaikan dengan baik 100%.
  1. Bidang Pendidikan, Sosial Budaya dan Spiritual
  1. Membantu mengajar di MTs Al-Ikhlashiyah.
Kami mengajar di sekolah MTs ini pada pekan III,IV,V dan VI, hampir tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya dan berjalan dengan lancar 100%.
  1. Membantu mengajar di TPQ/Bimbingan Al-Quran
Alhamdulillah pelaksanaanya berjalan dengan baik dengan antusias adek-adek di desa perampuan yaitu di dusun kapitan yang walaupun kami fokuskan di dusun kapitan karena faktor SDM dari mahasiswa KKN terbatas terkait kemampuan dibidang ini dan juga faktor jarak dari posko ke dusun-dusun yang lain agak jauh.dan selesai 100%.
  1. Menyumbangkan Iqro’
Kegiatan ini kami sumbangkan pada TPA yang benar-benar kekurangan buku panduan Iqro’ dan kami jalankan pada akhir kegiatan KKN yaitu pekan VI dan berjalan dengan lancar 100%.
  1. Kultum Ba’da Magrib.
Kegiatan ini dilakukan pada pekan III,IV dan V setiap hari bersama adek-adek yang diajarkan bimbingan Al-Quran agar bisa menjadi bekal rohani bagi adek-adek karena memberikan pendidikan pada usia dini sangat urgen di ajarkan. Dan selesai 100%.
  1. Bidang Kesehatan
  1. membantu kegiatan Posyandu
Kegiatan ini dilakukan pada pekan II di Dusun Perampuan Barat dan Dusun Bayang Pengsong, Pekan III di Dusun Karang Bayan dan Dusun Kapitan serta Pekan IV di Dusun Krepet. Dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancar dalam usaha membantu kader-kader posyandu. Dan selesai 100%.
  1. Penanaman Apotik Hidup
Kegiatan ini dilakukan pada Pekan V, berupa tumbuh-tumbuhan yang bisa di manfaatkan sebagai obat dan lain-lain oleh warga setempat seperti tumbuhan tamu lawak, kunyit, dan jahe serta selesai 100%.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
  1. Kesimpulan
Dengan menyimak pada permasalahan yang terjadi di Desa Perampuan dapat kita tarik kesimpulan bahwa Desa Perampuan masih memerlukan perhatian yang serius dari pemrintah baik oleh pemerintah daerah maupun oleh pemerintah provinsi terutaa di bidang administrasi pemerintahan desa, bidang pemberdayaan perampuan yang perlu di berikan perhatian lebih begitupun dengan bidang-bidang lainnya yang memerlukan tindakan nyata dan perhatian juga dari semua pihak.
Kehadiran mahasiswa KKN UMM terasa cukup membantu masyarakat maupun pihak kantor desa dalam upaya pemecahan masalah masyarakat yang setidaknya akan membawa perubahan yang membangun masyarakat yang setidaknya mampu menjalankan dengan baik bukan saja untuk masyarakat tetpi juga dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diharapkan mampu dirasakan oleh mahasiswa KKN sendiri.
  1. Saran-saran
Untuk semua pihak agar mampu memberikan perhatian dan memikirkan pembanguan desa sebagai pangkal pembangunan nasional. Dan program KKN harus terus dijalankan, melirik pada desa-desa yang tertinggal yahng sekiranya masih memerlukan perhatian dan upaya perubahan kearah yang lebih baik.
Kepada pemerintahan, instansi-instansi terkait agar kiranya memperhatikan aspirasi dari bawah kalangan masyarakat, mendukung program-program yang berorientasi pada pembangunan desa, program KKN salah satunya, dukungan yang diharapkan bukan hanya moril tetapi tindakan nyata melalui upaya realisasi program dan aspirasi.

Minggu, 14 Agustus 2016

LAPORAN KKN INDIVIDU

LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PELATIHAN DAN LOMBA
KREASI LAMPU LAMPION DARI BARANG BEKAS

Disusun Oleh :
Nama               : GUNAWAN
NIM                : EM.12.1.0935
Fak / Jur           : EKONOMI / MANAJEMEN

Daerah Pengabdian :
Kelurahan        : Muktiharjo Lor
Kecamatan      : Genuk
Kabupaten       : Kota Semarang


KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKHIR KKN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

Program praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang telah dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober – 07 Desember 2014 di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang dengan jumlah peserta 18 orang. Untuk melengkapi tugas KKN tersebut, maka dibuatlah laporan hasil akhir praktik KKN ini sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggaraan KKN tahun berikutnya.
Demikianlah laporan hasil akhir KKN ini dibuat dan telah diperiksa kebenarannya untuk kemudian disahkan sebagai laporan resmi tugas akhir KKN.
                                                                      
Pelaksana Kuliah Kerja Nyata
Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang
             Kordes KKN                                                                Sekretaris


                  Subeno                                                              Tunjung Puri C.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan I                                 Dosen Pembibing Lapangan II

Leonardo Budi H, S.E, M,M                                         Soehartono, S.T,M.T
NPP : D.700.104                                                     NPP : D.700.175






KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Muktiharjo Lor Kecamatan Genuk Kota Semarang, sekaligus telah menyelesaikan laporan akhir mahasiswa KKN ini.
Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.
Dalam pelaksanaan KKN ini, kami banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
 Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada:
1.    Ir. Stefanus Saryono, MSc, selaku rektor Universitas Pandanaran Semarang.
2.    Karmo Dwi Listono, S.Sos, selaku Lurah Kelurahan Muktiharjo Lor yang telah memberi ijin kegiatan KKN di Kelurahan Muktiharjo Lor.
3.    Leonardo Budi Hasiholan, SE, MM, selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang dan juga Dosen Pembimbing Lapangan I KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
4.    Soehartono, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan II KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
5.    Segenap pejabat Kelurahan Muktiharjo Lor yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
6.    Ketua Rumah Pintar Mukti Lestari, Tim Penggerak PKK, dan segenap warga Kelurahan Muktiharjo Lor yang berkenan menerima kami untuk mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor.
7.    Kepada Bapak,  Ibu dan saudaraku tercinta yang langsung maupun tidak langsung membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan KKN.
8.    Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu terlaksananya kegiatan KKN.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan akhir  ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.

                       
                                                                        Semarang,   ............................2014
                                                                        Penulis

                                                           
                                                                        Gunawan
                                          NIM: EM.12.1.0935





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
RINGKASAN.................................................................................................. vii
BAB I      PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2         Rumusan Masalah............................................................ ......... 3
1.3         Tujuan........................................................................................ 4
1.4         Manfaat..................................................................................... 4
BAB II    METODOLOGI
2.1         Prinsip Ekonomi........................................................................ 7
2.2         Ekonomi Kreatif........................................................................ 8
2.3         Home industry........................................................................... 9
2.4         Pelatihan Keterampilan........................................................... 10
BAB III   HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1         Program Kegiatan.................................................................... 12
3.2         Lokasi dan Waktu Pelaksanaan............................................... 14
3.3         Tujuan Kegiatan...................................................................... 15
3.4         Tolak Ukur Keberhasilan......................................................... 15
3.5         Sasaran.................................................................................... 16
3.6         Uraian Biaya............................................................................ 16
3.7         Hasil dan Manfaat................................................................... 17
BAB IV   PENUTUP
4.1         Kesimpulan.............................................................................. 20
4.2         Saran........................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN




RINGKASAN

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang Angkatan XIX tahun 2014 dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober 2014 sampai 7 Desember 2014. Salah satu tempat pelaksanaan kegiatan KKN adalah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang.
KKN di Keluharan Muktiharjo Lor diikuti 18 peserta dari Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang. KKN angkatan XIX dituntut untuk melaksanakan tiga program kerja utama yakni fisik, ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kegiatan di bidang ekonomi yang dilaksanakan di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah kegiatan pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif warga lewat home industry, dimana sasaran kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan penghasilan suami saja dan mempunyai kemauan kuat untuk bisa dan maju.
Kegiatan keterampilan ini berjalan lancar dan sukses sesuai yang sudah direncanakan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah pengaplikasian secara menyeluruh, dibidang disiplin ilmu pengetahuan dari teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri studi Strata Satu (S1), tentunya dengan persyaratan akademik yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh mahasiswa tingkat akhir.
Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan masyarakat sehingga nantinya diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat tentunya dengan aplikasi ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah.
1

Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan masyarakat, dimana Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman yang nyata di lapangan, sehingga memberi bekal kepada mahasiswa jika sudah lulus dan terjun di masyarakat secara nyata. Sedangkan manfaat bagi masyarakat adalah persoalan dan masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa mungkin bisa diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan perwujudan dari partisipasi perguruan tinggi dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan IPTEK melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti di Kelurahan Muktiharjo Lor.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan IXI tahun 2014 ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diharapkan dapat memenuhi tiga sasaran bidang yaitu: fisik, ekonomi, dan sosial.
Laporan ini  merupakan dokumentasi kerja nyata mahasiswa Unversitas Pandanaran Semarang yang ditugaskan mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang, khususnya pada bidang ekonomi yang bertujuan menyelesaikan persoalan ekonomi yang dihadapi oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Kondisi geografis kelurahan Muktiharjo Lor berada di dataran rendah tepian rel kereta api dan merupakan salah satu daerah yang setiap tahun mendapat ancaman banjir. 80 % Kelurahan muktiharjo Lor adalah daerah industri, 20 % -nya adalah pemukiman warga. Kelurahan Muktiharjo Lor dapat dimasukkan dalam kategori kota atau pinggiran kota, sehingga dapat dilihat jika kondisi sosial masyarakatnya mayoritas individualis.
Mayoritas pekerjaan warga Kelurahan Muktiiharjo Lor adalah buruh pabrik. Namun banyak juga yang menganggur, dalam hal ini ibu rumah tangga yang hanya mengharapakan pendapatan yang diperoleh oleh suami.
Sampah menjadi salah satu persoalan klasik yang sampai sekarang sulit untuk diatasi, khususnya sampah plastik yang sulit diurai. Pemanfaatan sampah terus digencarkan pemerintah untuk menekan persoalan sampah dan memajukan ekonomi kreatif lewat bahan baku bekas pakai.
Maka dari itu, mahasiswa KKN menyelenggarakan kegiatan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas yang nantinya diharapkan peserta dapat mengembangkannya sehingga dapat menjadi home industry dan mendapatkan penghasilan tambahan sendiri.
Lampu lampion menggunakan bahan baku botol bekas yang banyak ditemui di sekitar kita, sehingga mudah untuk mendapatkannya untuk dijadikan barang pakai bernilai seni yang tinggi.

1.2              Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari kegiatan pelatihan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas untuk meningkatkan pendapatan warga lewat home industry ekonomi kreatif sebagai berikut:
1.        Bagaimana kondisi ekonomi warga kelurahan Muktiharjo Lor
2.        Apa potensi yang dimiliki oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor
3.        Bagaimana mengembangkan potensi yang dimiliki warga Kelurahan Muktiharjo Lor.

1.3              Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PandanaranSemarang 2014 adalah sebagai berikut :   
1.        Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek
2.        Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama ini didapat di   perkuliahan.
3.        Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4.        Mewujudkan jiwa sosial yang tinggi dan kepedulian terhadap masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
5.        Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa yang cerdas dan terampil.

1.4              Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah sebagai berikut:
1.4.1        Bagi Mahasiswa
1.    Mahasiswa mampu mengkolaborasikan dan mengaplikasikan teori-teori praktis yang dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang telah dpelajari selama mengikuti materi perkuliahan di Universitas Pandanaran Semarang.
2.    Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga daapat menghayati adanya ketergantungan, keterkaitan, dan bekerja antar sector.
3.    Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat maupun tersirat.
4.    Mencari, menemukan dan berusaha turut andil dalam memecahkan masalah dengan menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah dimiliki secara objektif komprehensif.

1.4.2        Bagi Akademik
1.    Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian keilmuan mahasiswanya melalui proses pembanggunan fisik maupun non fisik ditengah-tengah masyarakat dan pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang disusun di Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di masyarakat sekarang dan yang akan datang.
2.    Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangaan penelitian.
3.    Memantapkan program observasi pendidikan dan studi lapangan sebagai sarana belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan tepat guna

1.4.3        Bagi Masyarakat
1.    Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang diharapkan.
2.    Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang pendidikan formal, non formal dan informal.
3.    Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan kreatif dalam pembangunan desa swasembada sesuai dengan program pemerintah daerah



BAB II
METODOLOGI

Kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas ini mendapatkan dana dari proposal yang sudah kami ajukan ke universitas. Dana yang didapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi terselenggaranya kegiatan tersebut. Ide awal kegiatan ini muncul dari permasalahan yang terjadi di lapangan, dimana permasalahan ekonomi di Kelurahan Muktiharjo Lor tidak terlalu pelik, karena mayoritas warga Kelurahan Muktiharjo Lor bekerja sebagai buruh pabrik.
Pengangguran sudah menjadi masalah klasik di Indonesia, termasuk di Kelurahan Muktiharjo Lor. Memang angka pengangguran tidak terlalu tinggi, angka tersebut juga diisi oleh kebanyakan ibu rumah tangga. Tim KKN bermaksud mendayagunakan ibu rumah tangga untuk bisa mendapat penghasilan tambahan lewat home industry.
Adapun dasar dari pemilihan kegiatan pelatihan keterampilan membuat lampu lampion dari barang bekas lewat program ekonomi kreatif adalah karena adanya beberapa faktor sebagai berikut:
2.1              Prinsip Ekonomi
7


7

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". 
Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin. Merujuk pada prinsip ekonomi ini maka dapat dikatakan pemanfaatan barang bekas adalah tindakan yang tepat sesuai dengan prinsip ekonomi tersebut, karena barang bekas mudah diperoleh dengan harga murah bahkan gratis dan dimanfaatkan sebagai barang baru yang bernilai ekonomi tinggi.

2.2              Ekonomi Kreatif
Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledgedari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Menurut Howkins (2001) ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Konsep ekonomi kreatif ini semakin mendapat perhatian dari banyak negara karena kontribusi nyatanya terhadap perekonomian suatu negara. Di Indoensia sendiri gaung ekonomi kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk bersain di pasar global.
Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kala ekonomi kreatif semakin dikembangkan. Ini terbukti dengan akan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif yang bertujuan memberdayakan ekonomi kreatif di Indonesia, sehingga dapat lebih komersial. Namun jauh sebelum itu, Kemenparekraf sudah membentuk ekosistem awal dan komunitas yang cukup kuat.

2.3              Home industry
Industri rumahan atau biasa disebut dengan home industry termasuk ke dalam usaha mikro. Usaha kecil dalam hal ini masuk dalam kategori atau bisa juga disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Pembagian dari  ketiga istilah tersebut didasarka dari pendapatan yang diperoleh industri tersebut. Soal UMKM diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Tabel A
Kriteria UMKM
No.
URAIAN 
KRITERIA
ASSET
OMZET 
1
USAHA MIKRO 
Maks. 50 Juta 
Maks. 300 Juta 
2
USAHA KECIL
> 50 Juta - 500 Juta
> 300 Juta - 2,5 Miliar
3
USAHA MENENGAH
> 500 Juta - 10 Miliar
> 2,5 Miliar - 50 Miliar

2.4              Pelatihan Keterampilan
Warga Kelurahan Muktiharjo Lor mempunyai potensi kreatifitas yang bisa didayagunakan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ini terlihat dari hasil kreatifitas warga yang disimpan di Rumah Pintar Mukti Lestari hasil dari pelatihan ketrampilan sebelumnya. Potensi kreatifitas adalah modal berharga untuk membangun sebuah ekonomi kreatif.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Jadi bisa dikatakan kreatifitas adalah barang  ekonomi juga karena berasal dari ide yang menakjubkan.
Pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh Tim KKN Universitas PandanaranSemarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah membuat lampion dengan memanfaatkan barang bekas. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi yang sudah diuraikan di atas. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk usaha mikro dibidang ekonomi kreatif yang memang digencarkan oleh pemerintah.
Lampu lampion adalah barang pakai dengan seni yang tinggi, tentunya bernilai ekonomi tinggi pula. Atas alasan tersebut pelatihan keterampilan lampu lampion dipilih karena dianggap akan laku di pasaran karena unik dan dibutuhkan. Memang keunikan lampion tergantung dari kreatifitas warga kelurhan muktiharjo Lor.
Tim KKN hanya memfasilitasi memberikan pelatihan teknik dasar, sedangkan ide dan kreatifitas adalah murni berasal dari peserta pelatihan. Untuk menggali kretifitas warga kelurhan Muktiharjo lor, maka diadakan perlombaan usai pelatihan. Ini dimaksudkan agar warga bisa serius dan maksimal dalam menuangkan kreatifitasnya, karena kembali lagi ke awal bahwa ide adalah barang ekonomi, maka dari itu di sini ide yang didayagunakan semaksimal mungkin.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1              Program Kegiatan
3.1.1        Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas merupakan langkah awal dalam rangkaian pemberdayaan warga dalam menunjang perekonomian lewat usaha mikro ekonomi kreatif. Tim KKN memberikan ide dasar yakni lampion dari barang bekas. Adapun barang bekas yang utama adalah botol plastik bekas, dan barang-barang bekas penunjang adalah wakul (tempat nasi) kain perca, tali temali, dan lain-lain.
Dalam pelatihan keterampilan ini, tim KKN mengundang pelatih dari rekan salah satu dari tim KKN. Di sini, pelatih dibantu tim KKN menjelaskan teknik membuat lampion sederhana. Pelatihan ini disertai demo secara langsung mulai dari tahap persiapan bahan, pembuatan dan hasil jadinya, sehingga peserta pelatihan bisa paham dengan detail cara membuat lampion dari barang bekas tersebut.
12

Kegiatan pelatihan ini bertepatan saat pertemuan rutin PKK kelurahan. Jadi sasaran tim KKN sangat pas, yakni ibu-ibu kelurahan mukthiarjo Lor. Dalam tahap ini, semua dilibatkan, namun perlombaan nantinya ditunjuk beberapa orang saja yang mewakili setiap RW.
Pelatihan keterampilan berlangsung sukses, dilihat dari antusiasnya ibu-ibu peserta pelatihan. Mereka aktif bertanya jika belum paham mengenai intruksi dan soal teknis yang lainnya.

3.1.2        Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Lomba kreasi lampion dari barang bekas adalah kegiatan lanjutan dari pelatihan yang sudah dilaksanakan minggu sebelumnya. Kegiatan lomba ini digelar untuk mengembangkan ide dan kreatifitas peserta pelatihan kemarin untuk berkompetisi. Kompetisi adalah ladang terbaik untuk mengasah kreatifitas peserta, karena mereka akan menumpahkan secara maksimal potensi diri mereka.
Lomba ini juga bertujuan untuk menguji keseriusan peserta pelatihan, agar pelatihan tidak berlalu begitu saja, tapi ada kelanjutannya dan nantinya tujuan dari tim KKN mengadakan acara pelatihan pun dapat terpenuhi.
Peserta lomba adalah perwakilan tiap RW. Setiap RW diminta mengirimkan dua orang sebagai perwakilan, sedangkan ada total lima RW di kelurahan Muktiharjo Lor. Total peserta lomba ada 10 peserta.
Lomba dimulai pukul 09:00 WIB dengan membawa lampion yang sudah tigapuluh persen jadi dari rumah. Ini dilakukan agar waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Peserta juga punya waktu lebih untuk mematangkan lagi konsep dan ide yang mereka dapatkan.



3.2              Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
3.2.1        Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan bertepatan pertemuan PKK Kelurahan Muktiharjo Lor yang dilaksanakan pada:
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 9 November 2014
Jam                  : 10:00 WIB
Tempat            : Rumah Pintar Mukti Lestari

3.2.2        Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Pelaksanaan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan pada:
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 16 November 2014
Jam                  : 09:00 WIB
Tempat            : Rumah Pintar Mukti Lestari

3.2.3        Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah
Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan bertepatan perpisahan KKN Universitas Pandanaran Semarang 2014 dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor pada:
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 7 Desember 2014
Jam                  : 09:00 WIB
Tempat            : Rumah Pintar Mukti Lestari

3.3              Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas ini adalah sebagai berikut:
1.        Meningkatkan kreatifitas warga kelurahan muktiharjo lor
2.        Mengembangkan potensi warga kelurahan muktiharjo lor
3.        Mendayagunakan ibu-ibu rumah tangga dalam home industry ekonomi kreatif
4.        Menambah income bahkan sumber penghasilan tambahan lewat ekonomi kreatif membuat lampu lampion

3.4              Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan ini dikatakan berhasil dan sukses jika kuota peserta lomba terpenuhi dan peserta mampu berkreasi dengan ide yang original dan out of the box dari apa yang sudah diajarkan di pelatihan.
Kegiatan kami sukses dan berhasil karena kuota peserta lomba terpenuhi dan kebanyakan dari mereka menghasilkan lampion dengan kreasi yang indah dan out of the box. Kreasi yang bernilai seni tinggi dan bernilai jual tinggi. Warga Kerluahan Muktiharjo Lor mampu menjawab tantangan kreatifitas dan bahkan di luar dari anggapan tim KKN.


3.5              Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya menggantungkan penghasilan suami saja. Ibu-ibu rumah tangga yang tentunya aktif dan mau bergerak maju, sehingga apa yang sudah diberikan oleh tim KKN tidak berjalan percuma begitu saja.

3.6              Uraian Biaya
3.6.1        Pemasukan
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan XIX tahun 2014 pihak universitas memberikan dana stimulan guna untuk pelaksanaan setiap program kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Dana tersebut nantinya harus dimanfaatkan untuk meng-cover semua program yang ada.
Adapun dana stimulan dari univeritas adalah: Rp 7.500.000
Sedangkan total dana yang dibutuhkan untuk kegiatan pelatihan keterampilan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah: 
Rp 668.500

3.6.2        Pengeluaran
Rincian dana pengeluaran untuk kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:




Tabel B
Rincian Pengeluaran Kegiatan
Tanggal Pengeluaran
Keterangan
Biaya
Jumlah
Pelatihan Kreasi Lampu Lampion
 09 Nopember 2014
Tutor Lampion
100.000
  
100.000
Lomba Kreasi Lampu Lampion
 15 Nopember 2014
Snack lomba
100.000
 15 Nopember 2014
Aqua gelas 1 dus
18.500
 15 Nopember 2014
Hadiah Lomba:
 15 Nopember 2014
- Juara 1
200.000
 15 Nopember 2014
- Juara 2
150.000
 15 Nopember 2014
- Juara 3
100.000
568.500
  Total Pengeluaran
668.500

Pelatihan kreasi lampu lampion mengundang pelatih dari luar dengan fee yang dibayarkan seperti tertulis dalam rincian : Rp 100.000. Biaya tersebut sudah termasuk alat dan bahan latihan hingga jadi.
Sedangkan dalam kegiatan lomba, peserta membawa sendiri alat dan bahan, panitia dalam hal ini tim KKN hanya menyediakan konsumsi dan peralatan pendukung saja.

3.7              Hasil dan Manfaat
Mahasiswa peserta KKN dapat berinteraksi langsung dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor. Mahasiswa dapat melihat sendiri permasalahan apa yang sedang dihadapi, khususnya bidang ekonomi dan berusaha membantu memecahkan masalah tersebut dengan kegiatan pelatihan yang sudah terlaksana.
Peserta pelatihan mendapatkan ilmu baru dibidang keterampilan dan wirausaha. Peserta berhasil memunculkan potensi diri dan kreatifitasnya dalam media barang bekas.
Menjadi  ladang kreatif untuk mengasah kreatifitas dibidang ekonomi kreatif memanfaatkan barang bekas, sehingga secara langsung ikut mengurangi persoalan sampah yang sampai sekarang menjadi persoalan klasik.





BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1              Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:
1.        Kegiatan berjalan lancar berkat dukungan dan partisipasi warga dalam hal ini peserta yang luar biasa.
2.        Warga kelurahan Muktiharjo Lor punya potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif lewat pemanfaatan barang bekas dimulai dari industri mikro atau home industry.
3.        Kegiatan KKN ini mampu membantu mengatasi persoalan yang dihadapi warga kelurahanMuktiharjo Lor

4.2              Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1.        Peserta pelatihan hendaknya terus mengembangkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan barang bekas.
2.        Peserta pelatihan bisa mengembangkan diri dalam usaha mikro dibidang ekonomi kreatif sehingga mampu mendapatkan penghasilan tambahan yang nantinya malah bisa menjadi penghasilan utama.
3.       
19

Peserta pelatihan mau membagi ilmunya kepada warga di kelurahan Muktihajo Lor ataubahkan warga kelurahan lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/diakses Senin, 15 Desember 2014.

 logo unpand.png
LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PELATIHAN DAN LOMBA
KREASI LAMPU LAMPION DARI BARANG BEKAS

Disusun Oleh :
Nama               : GUNAWAN
NIM                : EM.12.1.0935
Fak / Jur           : EKONOMI / MANAJEMEN

Daerah Pengabdian :
Kelurahan        : Muktiharjo Lor
Kecamatan      : Genuk
Kabupaten       : Kota Semarang


KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKHIR KKN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

Program praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang telah dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober – 07 Desember 2014 di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang dengan jumlah peserta 18 orang. Untuk melengkapi tugas KKN tersebut, maka dibuatlah laporan hasil akhir praktik KKN ini sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggaraan KKN tahun berikutnya.
Demikianlah laporan hasil akhir KKN ini dibuat dan telah diperiksa kebenarannya untuk kemudian disahkan sebagai laporan resmi tugas akhir KKN.
                                                                      
Pelaksana Kuliah Kerja Nyata
Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang
             Kordes KKN                                                                Sekretaris


                  Subeno                                                              Tunjung Puri C.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan I                                 Dosen Pembibing Lapangan II

Leonardo Budi H, S.E, M,M                                         Soehartono, S.T,M.T
NPP : D.700.104                                                     NPP : D.700.175






KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Muktiharjo Lor Kecamatan Genuk Kota Semarang, sekaligus telah menyelesaikan laporan akhir mahasiswa KKN ini.
Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.
Dalam pelaksanaan KKN ini, kami banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
 Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada:
1.    Ir. Stefanus Saryono, MSc, selaku rektor Universitas Pandanaran Semarang.
2.    Karmo Dwi Listono, S.Sos, selaku Lurah Kelurahan Muktiharjo Lor yang telah memberi ijin kegiatan KKN di Kelurahan Muktiharjo Lor.
3.    Leonardo Budi Hasiholan, SE, MM, selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang dan juga Dosen Pembimbing Lapangan I KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
4.    Soehartono, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan II KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
5.    Segenap pejabat Kelurahan Muktiharjo Lor yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
6.    Ketua Rumah Pintar Mukti Lestari, Tim Penggerak PKK, dan segenap warga Kelurahan Muktiharjo Lor yang berkenan menerima kami untuk mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor.
7.    Kepada Bapak,  Ibu dan saudaraku tercinta yang langsung maupun tidak langsung membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan KKN.
8.    Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu terlaksananya kegiatan KKN.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan akhir  ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.

                       
                                                                        Semarang,   ............................2014
                                                                        Penulis

                                                           
                                                                        Gunawan
                                             NIM: EM.12.1.0935





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
RINGKASAN.................................................................................................. vii
BAB I      PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2         Rumusan Masalah............................................................ ......... 3
1.3         Tujuan........................................................................................ 4
1.4         Manfaat..................................................................................... 4
BAB II    METODOLOGI
2.1         Prinsip Ekonomi........................................................................ 7
2.2         Ekonomi Kreatif........................................................................ 8
2.3         Home industry........................................................................... 9
2.4         Pelatihan Keterampilan........................................................... 10
BAB III   HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1         Program Kegiatan.................................................................... 12
3.2         Lokasi dan Waktu Pelaksanaan............................................... 14
3.3         Tujuan Kegiatan...................................................................... 15
3.4         Tolak Ukur Keberhasilan......................................................... 15
3.5         Sasaran.................................................................................... 16
3.6         Uraian Biaya............................................................................ 16
3.7         Hasil dan Manfaat................................................................... 17
BAB IV   PENUTUP
4.1         Kesimpulan.............................................................................. 20
4.2         Saran........................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN




RINGKASAN

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang Angkatan XIX tahun 2014 dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober 2014 sampai 7 Desember 2014. Salah satu tempat pelaksanaan kegiatan KKN adalah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang.
KKN di Keluharan Muktiharjo Lor diikuti 18 peserta dari Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang. KKN angkatan XIX dituntut untuk melaksanakan tiga program kerja utama yakni fisik, ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kegiatan di bidang ekonomi yang dilaksanakan di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah kegiatan pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif warga lewat home industry, dimana sasaran kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan penghasilan suami saja dan mempunyai kemauan kuat untuk bisa dan maju.
Kegiatan keterampilan ini berjalan lancar dan sukses sesuai yang sudah direncanakan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah pengaplikasian secara menyeluruh, dibidang disiplin ilmu pengetahuan dari teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri studi Strata Satu (S1), tentunya dengan persyaratan akademik yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh mahasiswa tingkat akhir.
Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan masyarakat sehingga nantinya diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat tentunya dengan aplikasi ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah.
1

Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan masyarakat, dimana Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman yang nyata di lapangan, sehingga memberi bekal kepada mahasiswa jika sudah lulus dan terjun di masyarakat secara nyata. Sedangkan manfaat bagi masyarakat adalah persoalan dan masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa mungkin bisa diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan perwujudan dari partisipasi perguruan tinggi dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan IPTEK melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti di Kelurahan Muktiharjo Lor.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan IXI tahun 2014 ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diharapkan dapat memenuhi tiga sasaran bidang yaitu: fisik, ekonomi, dan sosial.
Laporan ini  merupakan dokumentasi kerja nyata mahasiswa Unversitas Pandanaran Semarang yang ditugaskan mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang, khususnya pada bidang ekonomi yang bertujuan menyelesaikan persoalan ekonomi yang dihadapi oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Kondisi geografis kelurahan Muktiharjo Lor berada di dataran rendah tepian rel kereta api dan merupakan salah satu daerah yang setiap tahun mendapat ancaman banjir. 80 % Kelurahan muktiharjo Lor adalah daerah industri, 20 % -nya adalah pemukiman warga. Kelurahan Muktiharjo Lor dapat dimasukkan dalam kategori kota atau pinggiran kota, sehingga dapat dilihat jika kondisi sosial masyarakatnya mayoritas individualis.
Mayoritas pekerjaan warga Kelurahan Muktiiharjo Lor adalah buruh pabrik. Namun banyak juga yang menganggur, dalam hal ini ibu rumah tangga yang hanya mengharapakan pendapatan yang diperoleh oleh suami.
Sampah menjadi salah satu persoalan klasik yang sampai sekarang sulit untuk diatasi, khususnya sampah plastik yang sulit diurai. Pemanfaatan sampah terus digencarkan pemerintah untuk menekan persoalan sampah dan memajukan ekonomi kreatif lewat bahan baku bekas pakai.
Maka dari itu, mahasiswa KKN menyelenggarakan kegiatan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas yang nantinya diharapkan peserta dapat mengembangkannya sehingga dapat menjadi home industry dan mendapatkan penghasilan tambahan sendiri.
Lampu lampion menggunakan bahan baku botol bekas yang banyak ditemui di sekitar kita, sehingga mudah untuk mendapatkannya untuk dijadikan barang pakai bernilai seni yang tinggi.

1.2              Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari kegiatan pelatihan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas untuk meningkatkan pendapatan warga lewat home industry ekonomi kreatif sebagai berikut:
1.        Bagaimana kondisi ekonomi warga kelurahan Muktiharjo Lor
2.        Apa potensi yang dimiliki oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor
3.        Bagaimana mengembangkan potensi yang dimiliki warga Kelurahan Muktiharjo Lor.

1.3              Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PandanaranSemarang 2014 adalah sebagai berikut :   
1.        Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek
2.        Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama ini didapat di   perkuliahan.
3.        Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4.        Mewujudkan jiwa sosial yang tinggi dan kepedulian terhadap masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
5.        Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa yang cerdas dan terampil.

1.4              Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah sebagai berikut:
1.4.1        Bagi Mahasiswa
1.    Mahasiswa mampu mengkolaborasikan dan mengaplikasikan teori-teori praktis yang dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang telah dpelajari selama mengikuti materi perkuliahan di Universitas Pandanaran Semarang.
2.    Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga daapat menghayati adanya ketergantungan, keterkaitan, dan bekerja antar sector.
3.    Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat maupun tersirat.
4.    Mencari, menemukan dan berusaha turut andil dalam memecahkan masalah dengan menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah dimiliki secara objektif komprehensif.

1.4.2        Bagi Akademik
1.    Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian keilmuan mahasiswanya melalui proses pembanggunan fisik maupun non fisik ditengah-tengah masyarakat dan pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang disusun di Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di masyarakat sekarang dan yang akan datang.
2.    Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangaan penelitian.
3.    Memantapkan program observasi pendidikan dan studi lapangan sebagai sarana belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan tepat guna

1.4.3        Bagi Masyarakat
1.    Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang diharapkan.
2.    Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang pendidikan formal, non formal dan informal.
3.    Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan kreatif dalam pembangunan desa swasembada sesuai dengan program pemerintah daerah



BAB II
METODOLOGI

Kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas ini mendapatkan dana dari proposal yang sudah kami ajukan ke universitas. Dana yang didapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi terselenggaranya kegiatan tersebut. Ide awal kegiatan ini muncul dari permasalahan yang terjadi di lapangan, dimana permasalahan ekonomi di Kelurahan Muktiharjo Lor tidak terlalu pelik, karena mayoritas warga Kelurahan Muktiharjo Lor bekerja sebagai buruh pabrik.
Pengangguran sudah menjadi masalah klasik di Indonesia, termasuk di Kelurahan Muktiharjo Lor. Memang angka pengangguran tidak terlalu tinggi, angka tersebut juga diisi oleh kebanyakan ibu rumah tangga. Tim KKN bermaksud mendayagunakan ibu rumah tangga untuk bisa mendapat penghasilan tambahan lewat home industry.
Adapun dasar dari pemilihan kegiatan pelatihan keterampilan membuat lampu lampion dari barang bekas lewat program ekonomi kreatif adalah karena adanya beberapa faktor sebagai berikut:
2.1              Prinsip Ekonomi
7


7

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". 
Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin. Merujuk pada prinsip ekonomi ini maka dapat dikatakan pemanfaatan barang bekas adalah tindakan yang tepat sesuai dengan prinsip ekonomi tersebut, karena barang bekas mudah diperoleh dengan harga murah bahkan gratis dan dimanfaatkan sebagai barang baru yang bernilai ekonomi tinggi.

2.2              Ekonomi Kreatif
Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledgedari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Menurut Howkins (2001) ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Konsep ekonomi kreatif ini semakin mendapat perhatian dari banyak negara karena kontribusi nyatanya terhadap perekonomian suatu negara. Di Indoensia sendiri gaung ekonomi kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk bersain di pasar global.
Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kala ekonomi kreatif semakin dikembangkan. Ini terbukti dengan akan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif yang bertujuan memberdayakan ekonomi kreatif di Indonesia, sehingga dapat lebih komersial. Namun jauh sebelum itu, Kemenparekraf sudah membentuk ekosistem awal dan komunitas yang cukup kuat.

2.3              Home industry
Industri rumahan atau biasa disebut dengan home industry termasuk ke dalam usaha mikro. Usaha kecil dalam hal ini masuk dalam kategori atau bisa juga disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Pembagian dari  ketiga istilah tersebut didasarka dari pendapatan yang diperoleh industri tersebut. Soal UMKM diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Tabel A
Kriteria UMKM
No.
URAIAN 
KRITERIA
ASSET
OMZET 
1
USAHA MIKRO 
Maks. 50 Juta 
Maks. 300 Juta 
2
USAHA KECIL
> 50 Juta - 500 Juta
> 300 Juta - 2,5 Miliar
3
USAHA MENENGAH
> 500 Juta - 10 Miliar
> 2,5 Miliar - 50 Miliar

2.4              Pelatihan Keterampilan
Warga Kelurahan Muktiharjo Lor mempunyai potensi kreatifitas yang bisa didayagunakan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ini terlihat dari hasil kreatifitas warga yang disimpan di Rumah Pintar Mukti Lestari hasil dari pelatihan ketrampilan sebelumnya. Potensi kreatifitas adalah modal berharga untuk membangun sebuah ekonomi kreatif.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Jadi bisa dikatakan kreatifitas adalah barang  ekonomi juga karena berasal dari ide yang menakjubkan.
Pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh Tim KKN Universitas PandanaranSemarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah membuat lampion dengan memanfaatkan barang bekas. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi yang sudah diuraikan di atas. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk usaha mikro dibidang ekonomi kreatif yang memang digencarkan oleh pemerintah.
Lampu lampion adalah barang pakai dengan seni yang tinggi, tentunya bernilai ekonomi tinggi pula. Atas alasan tersebut pelatihan keterampilan lampu lampion dipilih karena dianggap akan laku di pasaran karena unik dan dibutuhkan. Memang keunikan lampion tergantung dari kreatifitas warga kelurhan muktiharjo Lor.
Tim KKN hanya memfasilitasi memberikan pelatihan teknik dasar, sedangkan ide dan kreatifitas adalah murni berasal dari peserta pelatihan. Untuk menggali kretifitas warga kelurhan Muktiharjo lor, maka diadakan perlombaan usai pelatihan. Ini dimaksudkan agar warga bisa serius dan maksimal dalam menuangkan kreatifitasnya, karena kembali lagi ke awal bahwa ide adalah barang ekonomi, maka dari itu di sini ide yang didayagunakan semaksimal mungkin.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1              Program Kegiatan
3.1.1        Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas merupakan langkah awal dalam rangkaian pemberdayaan warga dalam menunjang perekonomian lewat usaha mikro ekonomi kreatif. Tim KKN memberikan ide dasar yakni lampion dari barang bekas. Adapun barang bekas yang utama adalah botol plastik bekas, dan barang-barang bekas penunjang adalah wakul (tempat nasi) kain perca, tali temali, dan lain-lain.
Dalam pelatihan keterampilan ini, tim KKN mengundang pelatih dari rekan salah satu dari tim KKN. Di sini, pelatih dibantu tim KKN menjelaskan teknik membuat lampion sederhana. Pelatihan ini disertai demo secara langsung mulai dari tahap persiapan bahan, pembuatan dan hasil jadinya, sehingga peserta pelatihan bisa paham dengan detail cara membuat lampion dari barang bekas tersebut.
12

Kegiatan pelatihan ini bertepatan saat pertemuan rutin PKK kelurahan. Jadi sasaran tim KKN sangat pas, yakni ibu-ibu kelurahan mukthiarjo Lor. Dalam tahap ini, semua dilibatkan, namun perlombaan nantinya ditunjuk beberapa orang saja yang mewakili setiap RW.
Pelatihan keterampilan berlangsung sukses, dilihat dari antusiasnya ibu-ibu peserta pelatihan. Mereka aktif bertanya jika belum paham mengenai intruksi dan soal teknis yang lainnya.

3.1.2        Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Lomba kreasi lampion dari barang bekas adalah kegiatan lanjutan dari pelatihan yang sudah dilaksanakan minggu sebelumnya. Kegiatan lomba ini digelar untuk mengembangkan ide dan kreatifitas peserta pelatihan kemarin untuk berkompetisi. Kompetisi adalah ladang terbaik untuk mengasah kreatifitas peserta, karena mereka akan menumpahkan secara maksimal potensi diri mereka.
Lomba ini juga bertujuan untuk menguji keseriusan peserta pelatihan, agar pelatihan tidak berlalu begitu saja, tapi ada kelanjutannya dan nantinya tujuan dari tim KKN mengadakan acara pelatihan pun dapat terpenuhi.
Peserta lomba adalah perwakilan tiap RW. Setiap RW diminta mengirimkan dua orang sebagai perwakilan, sedangkan ada total lima RW di kelurahan Muktiharjo Lor. Total peserta lomba ada 10 peserta.
Lomba dimulai pukul 09:00 WIB dengan membawa lampion yang sudah tigapuluh persen jadi dari rumah. Ini dilakukan agar waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Peserta juga punya waktu lebih untuk mematangkan lagi konsep dan ide yang mereka dapatkan.



3.2              Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
3.2.1        Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan bertepatan pertemuan PKK Kelurahan Muktiharjo Lor yang dilaksanakan pada:
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 9 November 2014
Jam                  : 10:00 WIB
Tempat            : Rumah Pintar Mukti Lestari

3.2.2        Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Pelaksanaan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan pada:
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 16 November 2014
Jam                  : 09:00 WIB
Tempat            : Rumah Pintar Mukti Lestari

3.2.3        Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah
Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan bertepatan perpisahan KKN Universitas Pandanaran Semarang 2014 dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor pada:
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 7 Desember 2014
Jam                  : 09:00 WIB
Tempat            : Rumah Pintar Mukti Lestari

3.3              Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas ini adalah sebagai berikut:
1.        Meningkatkan kreatifitas warga kelurahan muktiharjo lor
2.        Mengembangkan potensi warga kelurahan muktiharjo lor
3.        Mendayagunakan ibu-ibu rumah tangga dalam home industry ekonomi kreatif
4.        Menambah income bahkan sumber penghasilan tambahan lewat ekonomi kreatif membuat lampu lampion

3.4              Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan ini dikatakan berhasil dan sukses jika kuota peserta lomba terpenuhi dan peserta mampu berkreasi dengan ide yang original dan out of the box dari apa yang sudah diajarkan di pelatihan.
Kegiatan kami sukses dan berhasil karena kuota peserta lomba terpenuhi dan kebanyakan dari mereka menghasilkan lampion dengan kreasi yang indah dan out of the box. Kreasi yang bernilai seni tinggi dan bernilai jual tinggi. Warga Kerluahan Muktiharjo Lor mampu menjawab tantangan kreatifitas dan bahkan di luar dari anggapan tim KKN.


3.5              Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya menggantungkan penghasilan suami saja. Ibu-ibu rumah tangga yang tentunya aktif dan mau bergerak maju, sehingga apa yang sudah diberikan oleh tim KKN tidak berjalan percuma begitu saja.

3.6              Uraian Biaya
3.6.1        Pemasukan
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan XIX tahun 2014 pihak universitas memberikan dana stimulan guna untuk pelaksanaan setiap program kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Dana tersebut nantinya harus dimanfaatkan untuk meng-cover semua program yang ada.
Adapun dana stimulan dari univeritas adalah: Rp 7.500.000
Sedangkan total dana yang dibutuhkan untuk kegiatan pelatihan keterampilan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah: 
Rp 668.500

3.6.2        Pengeluaran
Rincian dana pengeluaran untuk kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:




Tabel B
Rincian Pengeluaran Kegiatan
Tanggal Pengeluaran
Keterangan
Biaya
Jumlah
Pelatihan Kreasi Lampu Lampion
 09 Nopember 2014
Tutor Lampion
100.000
  
100.000
Lomba Kreasi Lampu Lampion
 15 Nopember 2014
Snack lomba
100.000
 15 Nopember 2014
Aqua gelas 1 dus
18.500
 15 Nopember 2014
Hadiah Lomba:
 15 Nopember 2014
- Juara 1
200.000
 15 Nopember 2014
- Juara 2
150.000
 15 Nopember 2014
- Juara 3
100.000
568.500
  Total Pengeluaran
668.500

Pelatihan kreasi lampu lampion mengundang pelatih dari luar dengan fee yang dibayarkan seperti tertulis dalam rincian : Rp 100.000. Biaya tersebut sudah termasuk alat dan bahan latihan hingga jadi.
Sedangkan dalam kegiatan lomba, peserta membawa sendiri alat dan bahan, panitia dalam hal ini tim KKN hanya menyediakan konsumsi dan peralatan pendukung saja.

3.7              Hasil dan Manfaat
Mahasiswa peserta KKN dapat berinteraksi langsung dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor. Mahasiswa dapat melihat sendiri permasalahan apa yang sedang dihadapi, khususnya bidang ekonomi dan berusaha membantu memecahkan masalah tersebut dengan kegiatan pelatihan yang sudah terlaksana.
Peserta pelatihan mendapatkan ilmu baru dibidang keterampilan dan wirausaha. Peserta berhasil memunculkan potensi diri dan kreatifitasnya dalam media barang bekas.
Menjadi  ladang kreatif untuk mengasah kreatifitas dibidang ekonomi kreatif memanfaatkan barang bekas, sehingga secara langsung ikut mengurangi persoalan sampah yang sampai sekarang menjadi persoalan klasik.





BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1              Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:
1.        Kegiatan berjalan lancar berkat dukungan dan partisipasi warga dalam hal ini peserta yang luar biasa.
2.        Warga kelurahan Muktiharjo Lor punya potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif lewat pemanfaatan barang bekas dimulai dari industri mikro atau home industry.
3.        Kegiatan KKN ini mampu membantu mengatasi persoalan yang dihadapi warga kelurahanMuktiharjo Lor

4.2              Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1.        Peserta pelatihan hendaknya terus mengembangkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan barang bekas.
2.        Peserta pelatihan bisa mengembangkan diri dalam usaha mikro dibidang ekonomi kreatif sehingga mampu mendapatkan penghasilan tambahan yang nantinya malah bisa menjadi penghasilan utama.
3.       
19

Peserta pelatihan mau membagi ilmunya kepada warga di kelurahan Muktihajo Lor ataubahkan warga kelurahan lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/diakses Senin, 15 Desember 2014.