LAPORAN INDIVIDU
MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
PELATIHAN DAN LOMBA
KREASI LAMPU LAMPION DARI
BARANG BEKAS
Disusun Oleh :
Nama
: GUNAWAN
NIM
: EM.12.1.0935
Fak /
Jur : EKONOMI / MANAJEMEN
Daerah Pengabdian :
Kelurahan : Muktiharjo
Lor
Kecamatan : Genuk
Kabupaten : Kota Semarang
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKHIR KKN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
Program praktik Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang telah
dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober – 07 Desember 2014 di Kelurahan
Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang dengan jumlah peserta 18 orang.
Untuk melengkapi tugas KKN tersebut, maka dibuatlah laporan hasil akhir praktik
KKN ini sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggaraan KKN tahun berikutnya.
Demikianlah laporan hasil
akhir KKN ini dibuat dan telah diperiksa kebenarannya untuk kemudian disahkan
sebagai laporan resmi tugas akhir KKN.
Pelaksana Kuliah Kerja Nyata
Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang
Kordes
KKN
Sekretaris
Subeno
Tunjung Puri C.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan
I
Dosen Pembibing
Lapangan II
Leonardo Budi H, S.E, M,M
Soehartono, S.T,M.T
NPP :
D.700.104
NPP : D.700.175
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-Nya, sehingga pada
kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan
Muktiharjo Lor Kecamatan Genuk Kota Semarang, sekaligus telah menyelesaikan laporan
akhir mahasiswa KKN ini.
Kuliah Kerja Nyata adalah
kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 (satu) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.
Dalam pelaksanaan KKN
ini, kami banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak
sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ir.
Stefanus Saryono, MSc, selaku rektor Universitas
Pandanaran Semarang.
2. Karmo
Dwi Listono, S.Sos, selaku Lurah Kelurahan Muktiharjo Lor yang telah memberi
ijin kegiatan KKN di Kelurahan Muktiharjo Lor.
3. Leonardo
Budi Hasiholan, SE, MM, selaku dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang dan juga Dosen Pembimbing Lapangan I
KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
4. Soehartono,
S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan II KKN Universitas Pandanaran
Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
5. Segenap
pejabat Kelurahan Muktiharjo Lor yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
6. Ketua
Rumah Pintar Mukti Lestari, Tim Penggerak PKK, dan segenap warga Kelurahan
Muktiharjo Lor yang berkenan menerima kami untuk mengabdi di Kelurahan
Muktiharjo Lor.
7. Kepada
Bapak, Ibu dan saudaraku tercinta yang langsung maupun tidak langsung
membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan KKN.
8. Semua
pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu
terlaksananya kegiatan KKN.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa laporan akhir ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam
arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, ............................2014
Penulis
Gunawan
NIM: EM.12.1.0935
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
LEMBAR
PENGESAHAN...............................................................................
ii
KATA
PENGANTAR.......................................................................................
iii
DAFTAR
ISI......................................................................................................
v
RINGKASAN..................................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................ ......... 3
1.3 Tujuan........................................................................................
4
1.4 Manfaat.....................................................................................
4
BAB II METODOLOGI
2.1 Prinsip
Ekonomi........................................................................
7
2.2 Ekonomi
Kreatif........................................................................
8
2.3 Home
industry...........................................................................
9
2.4 Pelatihan
Keterampilan........................................................... 10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Program
Kegiatan.................................................................... 12
3.2 Lokasi
dan Waktu Pelaksanaan............................................... 14
3.3 Tujuan
Kegiatan......................................................................
15
3.4 Tolak
Ukur Keberhasilan......................................................... 15
3.5 Sasaran....................................................................................
16
3.6 Uraian
Biaya............................................................................
16
3.7 Hasil
dan Manfaat...................................................................
17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................
20
4.2 Saran........................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang Angkatan XIX tahun 2014
dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober 2014 sampai 7 Desember 2014. Salah satu
tempat pelaksanaan kegiatan KKN adalah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan
Genuk Kota Semarang.
KKN di Keluharan Muktiharjo
Lor diikuti 18 peserta dari Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.
KKN angkatan XIX dituntut untuk melaksanakan tiga program kerja utama yakni fisik,
ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kegiatan di bidang ekonomi
yang dilaksanakan di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah kegiatan pelatihan
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif warga lewat home industry,
dimana sasaran kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya
mengandalkan penghasilan suami saja dan mempunyai kemauan kuat untuk bisa dan
maju.
Kegiatan keterampilan ini
berjalan lancar dan sukses sesuai yang sudah direncanakan.

PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) adalah pengaplikasian secara menyeluruh, dibidang disiplin
ilmu pengetahuan dari teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata
pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib
yang harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri studi
Strata Satu (S1), tentunya dengan persyaratan akademik yang sebelumnya sudah
ditentukan dan dipenuhi oleh mahasiswa tingkat akhir.
Dengan
adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan
mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupan
nyata di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dan
berinteraksi sosial dengan masyarakat sehingga nantinya diharapkan mampu
membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat tentunya
dengan aplikasi ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah.
|
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan
masyarakat, dimana Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman
yang nyata di lapangan, sehingga memberi bekal kepada mahasiswa jika sudah
lulus dan terjun di masyarakat secara nyata. Sedangkan manfaat bagi masyarakat
adalah persoalan dan masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa
mungkin bisa diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah
melaksanakan KKN.
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) ini merupakan perwujudan dari partisipasi perguruan tinggi
dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi
masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan IPTEK melalui
mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman,
mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu
dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap
problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat majemuk seperti di Kelurahan Muktiharjo Lor.
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan IXI tahun 2014 ini
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diharapkan dapat memenuhi tiga
sasaran bidang yaitu: fisik, ekonomi, dan sosial.
Laporan
ini merupakan dokumentasi kerja nyata mahasiswa Unversitas Pandanaran
Semarang yang ditugaskan mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang, khususnya pada bidang ekonomi yang bertujuan menyelesaikan persoalan
ekonomi yang dihadapi oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Kondisi
geografis kelurahan Muktiharjo Lor berada di dataran rendah tepian rel kereta
api dan merupakan salah satu daerah yang setiap tahun mendapat ancaman banjir.
80 % Kelurahan muktiharjo Lor adalah daerah industri, 20 % -nya adalah
pemukiman warga. Kelurahan Muktiharjo Lor dapat dimasukkan dalam kategori kota
atau pinggiran kota, sehingga dapat dilihat jika kondisi sosial masyarakatnya
mayoritas individualis.
Mayoritas
pekerjaan warga Kelurahan Muktiiharjo Lor adalah buruh pabrik. Namun banyak
juga yang menganggur, dalam hal ini ibu rumah tangga yang hanya mengharapakan
pendapatan yang diperoleh oleh suami.
Sampah
menjadi salah satu persoalan klasik yang sampai sekarang sulit untuk diatasi,
khususnya sampah plastik yang sulit diurai. Pemanfaatan sampah terus
digencarkan pemerintah untuk menekan persoalan sampah dan memajukan ekonomi
kreatif lewat bahan baku bekas pakai.
Maka
dari itu, mahasiswa KKN menyelenggarakan kegiatan ketrampilan pembuatan lampion
dari barang bekas yang nantinya diharapkan peserta dapat mengembangkannya
sehingga dapat menjadi home industry dan mendapatkan penghasilan tambahan sendiri.
Lampu
lampion menggunakan bahan baku botol bekas yang banyak ditemui di sekitar kita,
sehingga mudah untuk mendapatkannya untuk dijadikan barang pakai bernilai seni
yang tinggi.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dari kegiatan pelatihan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas untuk
meningkatkan pendapatan warga lewat home industry ekonomi
kreatif sebagai berikut:
1. Bagaimana
kondisi ekonomi warga kelurahan Muktiharjo Lor
2. Apa
potensi yang dimiliki oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor
3. Bagaimana
mengembangkan potensi yang dimiliki warga Kelurahan Muktiharjo Lor.
1.3 Tujuan
Tujuan
dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
PandanaranSemarang 2014 adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek
2. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama
ini didapat di perkuliahan.
3. Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja
sekaligus memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Mewujudkan jiwa sosial yang tinggi dan kepedulian
terhadap masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
5. Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi
mahasiswa yang cerdas dan terampil.
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat yang didapat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Pandanaran Semarang di
Kelurahan Muktiharjo Lor adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagi
Mahasiswa
1. Mahasiswa mampu mengkolaborasikan dan mengaplikasikan
teori-teori praktis yang dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dikaitkan
dengan ilmu-ilmu yang telah dpelajari selama mengikuti materi perkuliahan di
Universitas Pandanaran Semarang.
2. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir
dan bekerja secara interdisipliner, sehingga daapat menghayati adanya
ketergantungan, keterkaitan, dan bekerja antar sector.
3. Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang
sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat
maupun tersirat.
4. Mencari, menemukan dan berusaha turut andil dalam
memecahkan masalah dengan menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah
dimiliki secara objektif komprehensif.
1.4.2 Bagi Akademik
1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
keilmuan mahasiswanya melalui proses pembanggunan fisik maupun non fisik
ditengah-tengah masyarakat dan pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang
disusun di Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di
masyarakat sekarang dan yang akan datang.
2. Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangaan penelitian.
3. Memantapkan program observasi pendidikan dan studi
lapangan sebagai sarana belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam
rangka menunjang pembangunan tepat guna
1.4.3 Bagi
Masyarakat
1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu,
teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang
diharapkan.
2. Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk
meningkatkan pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang
pendidikan formal, non formal dan informal.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan
kreatif dalam pembangunan desa swasembada sesuai dengan program pemerintah
daerah
|
BAB II
METODOLOGI
Kegiatan
pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas ini mendapatkan dana
dari proposal yang sudah kami ajukan ke universitas. Dana yang didapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin demi terselenggaranya kegiatan tersebut. Ide
awal kegiatan ini muncul dari permasalahan yang terjadi di lapangan, dimana
permasalahan ekonomi di Kelurahan Muktiharjo Lor tidak terlalu pelik, karena
mayoritas warga Kelurahan Muktiharjo Lor bekerja sebagai buruh pabrik.
Pengangguran
sudah menjadi masalah klasik di Indonesia, termasuk di Kelurahan Muktiharjo
Lor. Memang angka pengangguran tidak terlalu tinggi, angka tersebut juga diisi
oleh kebanyakan ibu rumah tangga. Tim KKN bermaksud mendayagunakan ibu rumah
tangga untuk bisa mendapat penghasilan tambahan lewat home industry.
Adapun
dasar dari pemilihan kegiatan pelatihan keterampilan membuat lampu lampion dari
barang bekas lewat program ekonomi kreatif adalah karena adanya beberapa faktor
sebagai berikut:
2.1 Prinsip Ekonomi
|
|
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum".
Prinsip
ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil
tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal
mungkin. Merujuk pada prinsip ekonomi ini maka dapat dikatakan pemanfaatan
barang bekas adalah tindakan yang tepat sesuai dengan prinsip ekonomi tersebut,
karena barang bekas mudah diperoleh dengan harga murah bahkan gratis dan
dimanfaatkan sebagai barang baru yang bernilai ekonomi tinggi.
2.2 Ekonomi Kreatif
Konsep Ekonomi
Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledgedari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam
kegiatan ekonominya.
Menurut
Howkins (2001) ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang
dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek,
royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan
aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Konsep
ekonomi kreatif ini semakin mendapat perhatian dari banyak negara karena
kontribusi nyatanya terhadap perekonomian suatu negara. Di Indoensia sendiri
gaung ekonomi kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk
meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk bersain di pasar global.
Pemerintah
melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan Departemen
Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta
didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010
yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat
diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah
menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka
pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan meluncurkan
cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Di era
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kala ekonomi kreatif
semakin dikembangkan. Ini terbukti dengan akan dibentuknya Badan Ekonomi
Kreatif yang bertujuan memberdayakan ekonomi kreatif di Indonesia, sehingga
dapat lebih komersial. Namun jauh sebelum itu, Kemenparekraf sudah membentuk
ekosistem awal dan komunitas yang cukup kuat.
2.3 Home industry
Industri
rumahan atau biasa disebut dengan home industry termasuk ke dalam usaha mikro. Usaha kecil dalam hal
ini masuk dalam kategori atau bisa juga disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
Menengah). Pembagian dari ketiga istilah tersebut didasarka dari
pendapatan yang diperoleh industri tersebut. Soal UMKM diatur dalam
Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Tabel A
Kriteria
UMKM
No.
|
URAIAN
|
KRITERIA
|
|
ASSET
|
OMZET
|
||
1
|
USAHA MIKRO
|
Maks. 50 Juta
|
Maks. 300 Juta
|
2
|
USAHA KECIL
|
> 50 Juta - 500 Juta
|
> 300 Juta - 2,5 Miliar
|
3
|
USAHA MENENGAH
|
> 500 Juta - 10 Miliar
|
> 2,5 Miliar - 50 Miliar
|
2.4 Pelatihan Keterampilan
Warga
Kelurahan Muktiharjo Lor mempunyai potensi kreatifitas yang bisa didayagunakan
untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ini terlihat dari hasil kreatifitas warga
yang disimpan di Rumah Pintar Mukti Lestari hasil dari pelatihan ketrampilan
sebelumnya. Potensi kreatifitas adalah modal berharga untuk membangun sebuah
ekonomi kreatif.
Menurut
ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting,
lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi.
Jadi bisa dikatakan kreatifitas adalah barang ekonomi juga karena berasal
dari ide yang menakjubkan.
Pelatihan
keterampilan yang dilakukan oleh Tim KKN Universitas PandanaranSemarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah membuat lampion
dengan memanfaatkan barang bekas. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi yang sudah
diuraikan di atas. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk usaha mikro dibidang
ekonomi kreatif yang memang digencarkan oleh pemerintah.
Lampu
lampion adalah barang pakai dengan seni yang tinggi, tentunya bernilai ekonomi
tinggi pula. Atas alasan tersebut pelatihan keterampilan lampu lampion dipilih
karena dianggap akan laku di pasaran karena unik dan dibutuhkan. Memang
keunikan lampion tergantung dari kreatifitas warga kelurhan muktiharjo Lor.
Tim KKN
hanya memfasilitasi memberikan pelatihan teknik dasar, sedangkan ide dan
kreatifitas adalah murni berasal dari peserta pelatihan. Untuk menggali
kretifitas warga kelurhan Muktiharjo lor, maka diadakan perlombaan usai
pelatihan. Ini dimaksudkan agar warga bisa serius dan maksimal dalam menuangkan
kreatifitasnya, karena kembali lagi ke awal bahwa ide adalah barang ekonomi,
maka dari itu di sini ide yang didayagunakan semaksimal mungkin.
|
BAB III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Program Kegiatan
3.1.1 Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas merupakan langkah awal
dalam rangkaian pemberdayaan warga dalam menunjang perekonomian lewat usaha
mikro ekonomi kreatif. Tim KKN memberikan ide dasar yakni lampion dari barang
bekas. Adapun barang bekas yang utama adalah botol plastik bekas, dan
barang-barang bekas penunjang adalah wakul (tempat nasi) kain perca, tali
temali, dan lain-lain.
Dalam
pelatihan keterampilan ini, tim KKN mengundang pelatih dari rekan salah satu
dari tim KKN. Di sini, pelatih dibantu tim KKN menjelaskan teknik membuat
lampion sederhana. Pelatihan ini disertai demo secara langsung mulai dari tahap
persiapan bahan, pembuatan dan hasil jadinya, sehingga peserta pelatihan bisa
paham dengan detail cara membuat lampion dari barang bekas tersebut.
|
Kegiatan
pelatihan ini bertepatan saat pertemuan rutin PKK kelurahan. Jadi sasaran tim
KKN sangat pas, yakni ibu-ibu kelurahan mukthiarjo Lor. Dalam tahap ini, semua
dilibatkan, namun perlombaan nantinya ditunjuk beberapa orang saja yang
mewakili setiap RW.
Pelatihan
keterampilan berlangsung sukses, dilihat dari antusiasnya ibu-ibu peserta
pelatihan. Mereka aktif bertanya jika belum paham mengenai intruksi dan soal
teknis yang lainnya.
3.1.2 Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Lomba
kreasi lampion dari barang bekas adalah kegiatan lanjutan dari pelatihan yang
sudah dilaksanakan minggu sebelumnya. Kegiatan lomba ini digelar untuk
mengembangkan ide dan kreatifitas peserta pelatihan kemarin untuk berkompetisi.
Kompetisi adalah ladang terbaik untuk mengasah kreatifitas peserta, karena
mereka akan menumpahkan secara maksimal potensi diri mereka.
Lomba
ini juga bertujuan untuk menguji keseriusan peserta pelatihan, agar pelatihan
tidak berlalu begitu saja, tapi ada kelanjutannya dan nantinya tujuan dari tim
KKN mengadakan acara pelatihan pun dapat terpenuhi.
Peserta
lomba adalah perwakilan tiap RW. Setiap RW diminta mengirimkan dua orang
sebagai perwakilan, sedangkan ada total lima RW di kelurahan Muktiharjo Lor.
Total peserta lomba ada 10 peserta.
Lomba dimulai
pukul 09:00 WIB dengan membawa lampion yang sudah tigapuluh persen jadi dari
rumah. Ini dilakukan agar waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Peserta
juga punya waktu lebih untuk mematangkan lagi konsep dan ide yang mereka dapatkan.
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
3.2.1 Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan bertepatan
pertemuan PKK Kelurahan Muktiharjo Lor yang dilaksanakan pada:
Hari
: Minggu
Tanggal
: 9 November 2014
Jam
: 10:00 WIB
Tempat
: Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.2 Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Pelaksanaan
lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan pada:
Hari
: Minggu
Tanggal
: 16 November 2014
Jam
: 09:00 WIB
Tempat
: Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.3 Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah
Pengumuman
pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan bertepatan perpisahan KKN
Universitas Pandanaran Semarang 2014 dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor pada:
Hari
: Minggu
Tanggal
: 7 Desember 2014
Jam
: 09:00 WIB
Tempat
: Rumah Pintar Mukti Lestari
3.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan
dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang
bekas ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kreatifitas warga kelurahan muktiharjo
lor
2. Mengembangkan potensi warga kelurahan muktiharjo lor
3. Mendayagunakan ibu-ibu rumah tangga dalam home industry ekonomi kreatif
4. Menambah income bahkan sumber penghasilan tambahan lewat ekonomi
kreatif membuat lampu lampion
3.4 Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan
ini dikatakan berhasil dan sukses jika kuota peserta lomba terpenuhi dan
peserta mampu berkreasi dengan ide yang original dan out of the box dari apa yang sudah diajarkan di pelatihan.
Kegiatan
kami sukses dan berhasil karena kuota peserta lomba terpenuhi dan kebanyakan
dari mereka menghasilkan lampion dengan kreasi yang indah dan out of the box.
Kreasi yang bernilai seni tinggi dan bernilai jual tinggi. Warga Kerluahan
Muktiharjo Lor mampu menjawab tantangan kreatifitas dan bahkan di luar dari
anggapan tim KKN.
3.5 Sasaran
Sasaran
dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya menggantungkan
penghasilan suami saja. Ibu-ibu rumah tangga yang tentunya aktif dan mau
bergerak maju, sehingga apa yang sudah diberikan oleh tim KKN tidak berjalan
percuma begitu saja.
3.6 Uraian Biaya
3.6.1 Pemasukan
Dalam
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan XIX
tahun 2014 pihak universitas memberikan dana stimulan guna untuk
pelaksanaan setiap program kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Dana tersebut nantinya
harus dimanfaatkan untuk meng-cover semua program yang ada.
Adapun
dana stimulan dari univeritas adalah: Rp 7.500.000
Sedangkan
total dana yang dibutuhkan untuk kegiatan pelatihan keterampilan dan lomba
kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah:
Rp 668.500
Rp 668.500
3.6.2 Pengeluaran
Rincian
dana pengeluaran untuk kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari
barang bekas adalah sebagai berikut:
Tabel B
Rincian
Pengeluaran Kegiatan
Tanggal Pengeluaran
|
Keterangan
|
Biaya
|
Jumlah
|
|||
Pelatihan
Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
09 Nopember 2014
|
Tutor Lampion
|
100.000
|
||||
|
100.000
|
|||||
Lomba
Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
15 Nopember 2014
|
Snack lomba
|
100.000
|
||||
15 Nopember 2014
|
Aqua gelas 1 dus
|
18.500
|
||||
15 Nopember 2014
|
Hadiah Lomba:
|
|||||
15 Nopember 2014
|
- Juara 1
|
200.000
|
||||
15 Nopember 2014
|
- Juara 2
|
150.000
|
||||
15 Nopember 2014
|
- Juara 3
|
100.000
|
||||
568.500
|
||||||
Total
Pengeluaran
|
668.500
|
|||||
Pelatihan
kreasi lampu lampion mengundang pelatih dari luar dengan fee yang dibayarkan
seperti tertulis dalam rincian : Rp 100.000. Biaya tersebut sudah termasuk alat
dan bahan latihan hingga jadi.
Sedangkan
dalam kegiatan lomba, peserta membawa sendiri alat dan bahan, panitia dalam hal
ini tim KKN hanya menyediakan konsumsi dan peralatan pendukung saja.
3.7 Hasil dan Manfaat
Mahasiswa
peserta KKN dapat berinteraksi langsung dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Mahasiswa dapat melihat sendiri permasalahan apa yang sedang dihadapi,
khususnya bidang ekonomi dan berusaha membantu memecahkan masalah tersebut
dengan kegiatan pelatihan yang sudah terlaksana.
Peserta
pelatihan mendapatkan ilmu baru dibidang keterampilan dan wirausaha. Peserta
berhasil memunculkan potensi diri dan kreatifitasnya dalam media barang bekas.
Menjadi
ladang kreatif untuk mengasah kreatifitas dibidang ekonomi kreatif memanfaatkan
barang bekas, sehingga secara langsung ikut mengurangi persoalan sampah yang
sampai sekarang menjadi persoalan klasik.
|
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan
kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan berjalan lancar berkat dukungan dan
partisipasi warga dalam hal ini peserta yang luar biasa.
2. Warga kelurahan Muktiharjo Lor punya potensi
yang besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif lewat pemanfaatan barang bekas
dimulai dari industri mikro atau home
industry.
3. Kegiatan KKN ini mampu membantu mengatasi persoalan
yang dihadapi warga kelurahanMuktiharjo Lor
4.2 Saran
Adapun
saran yang bisa kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Peserta pelatihan hendaknya terus mengembangkan
kreatifitasnya dalam memanfaatkan barang bekas.
2. Peserta pelatihan bisa mengembangkan diri dalam usaha
mikro dibidang ekonomi kreatif sehingga mampu mendapatkan penghasilan tambahan
yang nantinya malah bisa menjadi penghasilan utama.
3.
|
Peserta
pelatihan mau membagi ilmunya kepada warga di kelurahan Muktihajo Lor ataubahkan warga kelurahan lain.

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129,
diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://iklanbaris-umkm.blogspot.com/p/walaupun-saya-bukan-seorang-pakar-dalam.html,diakses
Senin, 15 Desember 2014.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/20/174804726/Pemerintah.Mulai.Bahas.Pembentukan.Badan.Ekonomi.Kreatif, diakses
Senin, 15 Desember 2014.

LAPORAN INDIVIDU
MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
PELATIHAN DAN LOMBA
KREASI LAMPU LAMPION DARI
BARANG BEKAS
Disusun Oleh :
Nama
: GUNAWAN
NIM
: EM.12.1.0935
Fak /
Jur : EKONOMI / MANAJEMEN
Daerah Pengabdian :
Kelurahan : Muktiharjo
Lor
Kecamatan : Genuk
Kabupaten : Kota Semarang
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKHIR KKN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
Program praktik Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang telah
dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober – 07 Desember 2014 di Kelurahan
Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang dengan jumlah peserta 18 orang.
Untuk melengkapi tugas KKN tersebut, maka dibuatlah laporan hasil akhir praktik
KKN ini sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggaraan KKN tahun berikutnya.
Demikianlah laporan hasil
akhir KKN ini dibuat dan telah diperiksa kebenarannya untuk kemudian disahkan
sebagai laporan resmi tugas akhir KKN.
Pelaksana Kuliah Kerja Nyata
Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang
Kordes
KKN
Sekretaris
Subeno
Tunjung Puri C.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan
I
Dosen Pembibing
Lapangan II
Leonardo Budi H, S.E, M,M
Soehartono, S.T,M.T
NPP :
D.700.104
NPP : D.700.175
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-Nya, sehingga pada
kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan
Muktiharjo Lor Kecamatan Genuk Kota Semarang, sekaligus telah menyelesaikan laporan
akhir mahasiswa KKN ini.
Kuliah Kerja Nyata adalah
kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 (satu) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.
Dalam pelaksanaan KKN
ini, kami banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak
sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ir.
Stefanus Saryono, MSc, selaku rektor Universitas
Pandanaran Semarang.
2. Karmo
Dwi Listono, S.Sos, selaku Lurah Kelurahan Muktiharjo Lor yang telah memberi
ijin kegiatan KKN di Kelurahan Muktiharjo Lor.
3. Leonardo
Budi Hasiholan, SE, MM, selaku dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang dan juga Dosen Pembimbing Lapangan I
KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
4. Soehartono,
S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan II KKN Universitas Pandanaran
Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
5. Segenap
pejabat Kelurahan Muktiharjo Lor yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
6. Ketua
Rumah Pintar Mukti Lestari, Tim Penggerak PKK, dan segenap warga Kelurahan
Muktiharjo Lor yang berkenan menerima kami untuk mengabdi di Kelurahan
Muktiharjo Lor.
7. Kepada
Bapak, Ibu dan saudaraku tercinta yang langsung maupun tidak langsung
membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan KKN.
8. Semua
pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu
terlaksananya kegiatan KKN.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa laporan akhir ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam
arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, ............................2014
Penulis
Gunawan
NIM: EM.12.1.0935
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................
i
LEMBAR
PENGESAHAN...............................................................................
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
iii
DAFTAR
ISI......................................................................................................
v
RINGKASAN..................................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................ ......... 3
1.3 Tujuan........................................................................................
4
1.4 Manfaat.....................................................................................
4
BAB II METODOLOGI
2.1 Prinsip
Ekonomi........................................................................
7
2.2 Ekonomi
Kreatif........................................................................
8
2.3 Home
industry...........................................................................
9
2.4 Pelatihan
Keterampilan........................................................... 10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Program
Kegiatan.................................................................... 12
3.2 Lokasi
dan Waktu Pelaksanaan............................................... 14
3.3 Tujuan
Kegiatan......................................................................
15
3.4 Tolak
Ukur Keberhasilan......................................................... 15
3.5 Sasaran....................................................................................
16
3.6 Uraian
Biaya............................................................................
16
3.7 Hasil
dan Manfaat...................................................................
17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................
20
4.2 Saran........................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang Angkatan XIX tahun 2014
dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober 2014 sampai 7 Desember 2014. Salah satu
tempat pelaksanaan kegiatan KKN adalah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan
Genuk Kota Semarang.
KKN di Keluharan Muktiharjo
Lor diikuti 18 peserta dari Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.
KKN angkatan XIX dituntut untuk melaksanakan tiga program kerja utama yakni fisik,
ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kegiatan di bidang ekonomi
yang dilaksanakan di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah kegiatan pelatihan
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif warga lewat home industry,
dimana sasaran kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya
mengandalkan penghasilan suami saja dan mempunyai kemauan kuat untuk bisa dan
maju.
Kegiatan keterampilan ini
berjalan lancar dan sukses sesuai yang sudah direncanakan.

PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) adalah pengaplikasian secara menyeluruh, dibidang disiplin
ilmu pengetahuan dari teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata
pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib
yang harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri studi
Strata Satu (S1), tentunya dengan persyaratan akademik yang sebelumnya sudah
ditentukan dan dipenuhi oleh mahasiswa tingkat akhir.
Dengan
adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan
mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupan
nyata di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dan
berinteraksi sosial dengan masyarakat sehingga nantinya diharapkan mampu membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat tentunya dengan
aplikasi ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah.
|
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan
masyarakat, dimana Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman
yang nyata di lapangan, sehingga memberi bekal kepada mahasiswa jika sudah
lulus dan terjun di masyarakat secara nyata. Sedangkan manfaat bagi masyarakat
adalah persoalan dan masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa
mungkin bisa diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah
melaksanakan KKN.
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) ini merupakan perwujudan dari partisipasi perguruan tinggi
dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi
masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan IPTEK melalui
mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman,
mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu
dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap
problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat majemuk seperti di Kelurahan Muktiharjo Lor.
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan IXI tahun 2014 ini
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diharapkan dapat memenuhi tiga
sasaran bidang yaitu: fisik, ekonomi, dan sosial.
Laporan
ini merupakan dokumentasi kerja nyata mahasiswa Unversitas Pandanaran
Semarang yang ditugaskan mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang, khususnya pada bidang ekonomi yang bertujuan menyelesaikan persoalan
ekonomi yang dihadapi oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Kondisi
geografis kelurahan Muktiharjo Lor berada di dataran rendah tepian rel kereta
api dan merupakan salah satu daerah yang setiap tahun mendapat ancaman banjir.
80 % Kelurahan muktiharjo Lor adalah daerah industri, 20 % -nya adalah
pemukiman warga. Kelurahan Muktiharjo Lor dapat dimasukkan dalam kategori kota
atau pinggiran kota, sehingga dapat dilihat jika kondisi sosial masyarakatnya
mayoritas individualis.
Mayoritas
pekerjaan warga Kelurahan Muktiiharjo Lor adalah buruh pabrik. Namun banyak
juga yang menganggur, dalam hal ini ibu rumah tangga yang hanya mengharapakan
pendapatan yang diperoleh oleh suami.
Sampah
menjadi salah satu persoalan klasik yang sampai sekarang sulit untuk diatasi,
khususnya sampah plastik yang sulit diurai. Pemanfaatan sampah terus
digencarkan pemerintah untuk menekan persoalan sampah dan memajukan ekonomi
kreatif lewat bahan baku bekas pakai.
Maka
dari itu, mahasiswa KKN menyelenggarakan kegiatan ketrampilan pembuatan lampion
dari barang bekas yang nantinya diharapkan peserta dapat mengembangkannya
sehingga dapat menjadi home industry dan mendapatkan penghasilan tambahan sendiri.
Lampu
lampion menggunakan bahan baku botol bekas yang banyak ditemui di sekitar kita,
sehingga mudah untuk mendapatkannya untuk dijadikan barang pakai bernilai seni
yang tinggi.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dari kegiatan pelatihan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas untuk
meningkatkan pendapatan warga lewat home industry ekonomi
kreatif sebagai berikut:
1. Bagaimana
kondisi ekonomi warga kelurahan Muktiharjo Lor
2. Apa
potensi yang dimiliki oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor
3. Bagaimana
mengembangkan potensi yang dimiliki warga Kelurahan Muktiharjo Lor.
1.3 Tujuan
Tujuan
dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
PandanaranSemarang 2014 adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek
2. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama
ini didapat di perkuliahan.
3. Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja
sekaligus memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Mewujudkan jiwa sosial yang tinggi dan kepedulian
terhadap masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
5. Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi
mahasiswa yang cerdas dan terampil.
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat yang didapat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Pandanaran Semarang di
Kelurahan Muktiharjo Lor adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagi
Mahasiswa
1. Mahasiswa mampu mengkolaborasikan dan mengaplikasikan
teori-teori praktis yang dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dikaitkan
dengan ilmu-ilmu yang telah dpelajari selama mengikuti materi perkuliahan di
Universitas Pandanaran Semarang.
2. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir
dan bekerja secara interdisipliner, sehingga daapat menghayati adanya
ketergantungan, keterkaitan, dan bekerja antar sector.
3. Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang
sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat
maupun tersirat.
4. Mencari, menemukan dan berusaha turut andil dalam
memecahkan masalah dengan menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah
dimiliki secara objektif komprehensif.
1.4.2 Bagi Akademik
1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
keilmuan mahasiswanya melalui proses pembanggunan fisik maupun non fisik
ditengah-tengah masyarakat dan pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang
disusun di Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di
masyarakat sekarang dan yang akan datang.
2. Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangaan penelitian.
3. Memantapkan program observasi pendidikan dan studi
lapangan sebagai sarana belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam
rangka menunjang pembangunan tepat guna
1.4.3 Bagi
Masyarakat
1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu,
teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang
diharapkan.
2. Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk
meningkatkan pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang
pendidikan formal, non formal dan informal.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan
kreatif dalam pembangunan desa swasembada sesuai dengan program pemerintah
daerah
|
BAB II
METODOLOGI
Kegiatan
pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas ini mendapatkan dana
dari proposal yang sudah kami ajukan ke universitas. Dana yang didapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin demi terselenggaranya kegiatan tersebut. Ide
awal kegiatan ini muncul dari permasalahan yang terjadi di lapangan, dimana
permasalahan ekonomi di Kelurahan Muktiharjo Lor tidak terlalu pelik, karena
mayoritas warga Kelurahan Muktiharjo Lor bekerja sebagai buruh pabrik.
Pengangguran
sudah menjadi masalah klasik di Indonesia, termasuk di Kelurahan Muktiharjo
Lor. Memang angka pengangguran tidak terlalu tinggi, angka tersebut juga diisi
oleh kebanyakan ibu rumah tangga. Tim KKN bermaksud mendayagunakan ibu rumah
tangga untuk bisa mendapat penghasilan tambahan lewat home industry.
Adapun
dasar dari pemilihan kegiatan pelatihan keterampilan membuat lampu lampion dari
barang bekas lewat program ekonomi kreatif adalah karena adanya beberapa faktor
sebagai berikut:
2.1 Prinsip Ekonomi
|
|
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum".
Prinsip
ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil
tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal
mungkin. Merujuk pada prinsip ekonomi ini maka dapat dikatakan pemanfaatan
barang bekas adalah tindakan yang tepat sesuai dengan prinsip ekonomi tersebut,
karena barang bekas mudah diperoleh dengan harga murah bahkan gratis dan
dimanfaatkan sebagai barang baru yang bernilai ekonomi tinggi.
2.2 Ekonomi Kreatif
Konsep Ekonomi
Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledgedari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam
kegiatan ekonominya.
Menurut
Howkins (2001) ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang
dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek,
royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan
aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Konsep
ekonomi kreatif ini semakin mendapat perhatian dari banyak negara karena
kontribusi nyatanya terhadap perekonomian suatu negara. Di Indoensia sendiri
gaung ekonomi kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan
daya saing produk dalam negeri untuk bersain di pasar global.
Pemerintah
melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan Departemen
Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta
didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010
yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat
diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah
menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka
pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan meluncurkan
cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Di era
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kala ekonomi kreatif
semakin dikembangkan. Ini terbukti dengan akan dibentuknya Badan Ekonomi
Kreatif yang bertujuan memberdayakan ekonomi kreatif di Indonesia, sehingga
dapat lebih komersial. Namun jauh sebelum itu, Kemenparekraf sudah membentuk
ekosistem awal dan komunitas yang cukup kuat.
2.3 Home industry
Industri
rumahan atau biasa disebut dengan home industry termasuk ke dalam usaha mikro. Usaha kecil dalam hal
ini masuk dalam kategori atau bisa juga disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
Menengah). Pembagian dari ketiga istilah tersebut didasarka dari
pendapatan yang diperoleh industri tersebut. Soal UMKM diatur dalam
Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Tabel A
Kriteria
UMKM
No.
|
URAIAN
|
KRITERIA
|
|
ASSET
|
OMZET
|
||
1
|
USAHA MIKRO
|
Maks. 50 Juta
|
Maks. 300 Juta
|
2
|
USAHA KECIL
|
> 50 Juta - 500 Juta
|
> 300 Juta - 2,5 Miliar
|
3
|
USAHA MENENGAH
|
> 500 Juta - 10 Miliar
|
> 2,5 Miliar - 50 Miliar
|
2.4 Pelatihan Keterampilan
Warga
Kelurahan Muktiharjo Lor mempunyai potensi kreatifitas yang bisa didayagunakan
untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ini terlihat dari hasil kreatifitas warga
yang disimpan di Rumah Pintar Mukti Lestari hasil dari pelatihan ketrampilan
sebelumnya. Potensi kreatifitas adalah modal berharga untuk membangun sebuah
ekonomi kreatif.
Menurut
ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting,
lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi.
Jadi bisa dikatakan kreatifitas adalah barang ekonomi juga karena berasal
dari ide yang menakjubkan.
Pelatihan
keterampilan yang dilakukan oleh Tim KKN Universitas PandanaranSemarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah membuat lampion
dengan memanfaatkan barang bekas. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi yang sudah
diuraikan di atas. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk usaha mikro dibidang
ekonomi kreatif yang memang digencarkan oleh pemerintah.
Lampu
lampion adalah barang pakai dengan seni yang tinggi, tentunya bernilai ekonomi
tinggi pula. Atas alasan tersebut pelatihan keterampilan lampu lampion dipilih
karena dianggap akan laku di pasaran karena unik dan dibutuhkan. Memang
keunikan lampion tergantung dari kreatifitas warga kelurhan muktiharjo Lor.
Tim KKN
hanya memfasilitasi memberikan pelatihan teknik dasar, sedangkan ide dan
kreatifitas adalah murni berasal dari peserta pelatihan. Untuk menggali
kretifitas warga kelurhan Muktiharjo lor, maka diadakan perlombaan usai
pelatihan. Ini dimaksudkan agar warga bisa serius dan maksimal dalam menuangkan
kreatifitasnya, karena kembali lagi ke awal bahwa ide adalah barang ekonomi,
maka dari itu di sini ide yang didayagunakan semaksimal mungkin.
|
BAB III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Program Kegiatan
3.1.1 Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas merupakan langkah awal
dalam rangkaian pemberdayaan warga dalam menunjang perekonomian lewat usaha
mikro ekonomi kreatif. Tim KKN memberikan ide dasar yakni lampion dari barang
bekas. Adapun barang bekas yang utama adalah botol plastik bekas, dan
barang-barang bekas penunjang adalah wakul (tempat nasi) kain perca, tali
temali, dan lain-lain.
Dalam
pelatihan keterampilan ini, tim KKN mengundang pelatih dari rekan salah satu
dari tim KKN. Di sini, pelatih dibantu tim KKN menjelaskan teknik membuat
lampion sederhana. Pelatihan ini disertai demo secara langsung mulai dari tahap
persiapan bahan, pembuatan dan hasil jadinya, sehingga peserta pelatihan bisa
paham dengan detail cara membuat lampion dari barang bekas tersebut.
|
Kegiatan
pelatihan ini bertepatan saat pertemuan rutin PKK kelurahan. Jadi sasaran tim
KKN sangat pas, yakni ibu-ibu kelurahan mukthiarjo Lor. Dalam tahap ini, semua
dilibatkan, namun perlombaan nantinya ditunjuk beberapa orang saja yang
mewakili setiap RW.
Pelatihan
keterampilan berlangsung sukses, dilihat dari antusiasnya ibu-ibu peserta
pelatihan. Mereka aktif bertanya jika belum paham mengenai intruksi dan soal
teknis yang lainnya.
3.1.2 Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Lomba
kreasi lampion dari barang bekas adalah kegiatan lanjutan dari pelatihan yang
sudah dilaksanakan minggu sebelumnya. Kegiatan lomba ini digelar untuk
mengembangkan ide dan kreatifitas peserta pelatihan kemarin untuk berkompetisi.
Kompetisi adalah ladang terbaik untuk mengasah kreatifitas peserta, karena
mereka akan menumpahkan secara maksimal potensi diri mereka.
Lomba
ini juga bertujuan untuk menguji keseriusan peserta pelatihan, agar pelatihan
tidak berlalu begitu saja, tapi ada kelanjutannya dan nantinya tujuan dari tim
KKN mengadakan acara pelatihan pun dapat terpenuhi.
Peserta
lomba adalah perwakilan tiap RW. Setiap RW diminta mengirimkan dua orang
sebagai perwakilan, sedangkan ada total lima RW di kelurahan Muktiharjo Lor.
Total peserta lomba ada 10 peserta.
Lomba
dimulai pukul 09:00 WIB dengan membawa lampion yang sudah tigapuluh persen jadi
dari rumah. Ini dilakukan agar waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama.
Peserta juga punya waktu lebih untuk mematangkan lagi konsep dan ide yang mereka dapatkan.
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
3.2.1 Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan bertepatan
pertemuan PKK Kelurahan Muktiharjo Lor yang dilaksanakan pada:
Hari
: Minggu
Tanggal
: 9 November 2014
Jam
: 10:00 WIB
Tempat
: Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.2 Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Pelaksanaan
lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas dilaksanakan pada:
Hari
: Minggu
Tanggal
: 16 November 2014
Jam
: 09:00 WIB
Tempat
: Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.3 Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah
Pengumuman
pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan bertepatan perpisahan KKN
Universitas Pandanaran Semarang 2014 dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor pada:
Hari
: Minggu
Tanggal
: 7 Desember 2014
Jam
: 09:00 WIB
Tempat
: Rumah Pintar Mukti Lestari
3.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan
dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang
bekas ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kreatifitas warga kelurahan muktiharjo
lor
2. Mengembangkan potensi warga kelurahan muktiharjo lor
3. Mendayagunakan ibu-ibu rumah tangga dalam home industry ekonomi kreatif
4. Menambah income bahkan sumber penghasilan tambahan lewat ekonomi
kreatif membuat lampu lampion
3.4 Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan
ini dikatakan berhasil dan sukses jika kuota peserta lomba terpenuhi dan
peserta mampu berkreasi dengan ide yang original dan out of the box dari apa yang sudah diajarkan di pelatihan.
Kegiatan
kami sukses dan berhasil karena kuota peserta lomba terpenuhi dan kebanyakan
dari mereka menghasilkan lampion dengan kreasi yang indah dan out of the box.
Kreasi yang bernilai seni tinggi dan bernilai jual tinggi. Warga Kerluahan
Muktiharjo Lor mampu menjawab tantangan kreatifitas dan bahkan di luar dari
anggapan tim KKN.
3.5 Sasaran
Sasaran
dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang hanya menggantungkan
penghasilan suami saja. Ibu-ibu rumah tangga yang tentunya aktif dan mau
bergerak maju, sehingga apa yang sudah diberikan oleh tim KKN tidak berjalan
percuma begitu saja.
3.6 Uraian Biaya
3.6.1 Pemasukan
Dalam
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang angkatan XIX
tahun 2014 pihak universitas memberikan dana stimulan guna untuk
pelaksanaan setiap program kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Dana tersebut nantinya
harus dimanfaatkan untuk meng-cover semua program yang ada.
Adapun
dana stimulan dari univeritas adalah: Rp 7.500.000
Sedangkan
total dana yang dibutuhkan untuk kegiatan pelatihan keterampilan dan lomba
kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah:
Rp 668.500
Rp 668.500
3.6.2 Pengeluaran
Rincian
dana pengeluaran untuk kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion dari
barang bekas adalah sebagai berikut:
Tabel B
Rincian
Pengeluaran Kegiatan
Tanggal Pengeluaran
|
Keterangan
|
Biaya
|
Jumlah
|
|||
Pelatihan
Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
09 Nopember 2014
|
Tutor Lampion
|
100.000
|
||||
|
100.000
|
|||||
Lomba
Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
15 Nopember 2014
|
Snack lomba
|
100.000
|
||||
15 Nopember 2014
|
Aqua gelas 1 dus
|
18.500
|
||||
15 Nopember 2014
|
Hadiah Lomba:
|
|||||
15 Nopember 2014
|
- Juara 1
|
200.000
|
||||
15 Nopember 2014
|
- Juara 2
|
150.000
|
||||
15 Nopember 2014
|
- Juara 3
|
100.000
|
||||
568.500
|
||||||
Total
Pengeluaran
|
668.500
|
|||||
Pelatihan
kreasi lampu lampion mengundang pelatih dari luar dengan fee yang dibayarkan
seperti tertulis dalam rincian : Rp 100.000. Biaya tersebut sudah termasuk alat
dan bahan latihan hingga jadi.
Sedangkan
dalam kegiatan lomba, peserta membawa sendiri alat dan bahan, panitia dalam hal
ini tim KKN hanya menyediakan konsumsi dan peralatan pendukung saja.
3.7 Hasil dan Manfaat
Mahasiswa
peserta KKN dapat berinteraksi langsung dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Mahasiswa dapat melihat sendiri permasalahan apa yang sedang dihadapi,
khususnya bidang ekonomi dan berusaha membantu memecahkan masalah tersebut
dengan kegiatan pelatihan yang sudah terlaksana.
Peserta
pelatihan mendapatkan ilmu baru dibidang keterampilan dan wirausaha. Peserta
berhasil memunculkan potensi diri dan kreatifitasnya dalam media barang bekas.
Menjadi
ladang kreatif untuk mengasah kreatifitas dibidang ekonomi kreatif memanfaatkan
barang bekas, sehingga secara langsung ikut mengurangi persoalan sampah yang
sampai sekarang menjadi persoalan klasik.
|
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pelatihan dan lomba keterampilan
kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan berjalan lancar berkat dukungan dan
partisipasi warga dalam hal ini peserta yang luar biasa.
2. Warga kelurahan Muktiharjo Lor punya potensi
yang besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif lewat pemanfaatan barang bekas
dimulai dari industri mikro atau home
industry.
3. Kegiatan KKN ini mampu membantu mengatasi persoalan
yang dihadapi warga kelurahanMuktiharjo Lor
4.2 Saran
Adapun
saran yang bisa kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Peserta pelatihan hendaknya terus mengembangkan
kreatifitasnya dalam memanfaatkan barang bekas.
2. Peserta pelatihan bisa mengembangkan diri dalam usaha
mikro dibidang ekonomi kreatif sehingga mampu mendapatkan penghasilan tambahan
yang nantinya malah bisa menjadi penghasilan utama.
3.
|
Peserta
pelatihan mau membagi ilmunya kepada warga di kelurahan Muktihajo Lor ataubahkan warga kelurahan lain.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129,
diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://iklanbaris-umkm.blogspot.com/p/walaupun-saya-bukan-seorang-pakar-dalam.html,diakses
Senin, 15 Desember 2014.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/20/174804726/Pemerintah.Mulai.Bahas.Pembentukan.Badan.Ekonomi.Kreatif, diakses
Senin, 15 Desember 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar