Kamis, 20 Oktober 2016

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN 2016

Bismillahirrahmannirrahim,
Berikut ini saya coba kupas materi untuk pembekalan PPL yang mudah-mudahan dapat bermanfa’at untuk mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar semuanya dan umumnya yang akan melaksanakan Kegiatan PPL nantinya. PPL InsyALLAH akan dilaksanakan pada sekitar bulan November atau Desember 2016.

   PENDAHULUAN
Pendidikan, tak lepas dari suatu sistem yang disebut dengan guru.Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru (Wikipedia).
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang syah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.
Dari itulah pentingnya sebuah pendidikan khusus bagi seorang guru, mulai pendidikan formal, informal dan nonformal. Semua itu dilakukan umtuk memberikan pengalaman bagi seorang guru untuk membentuk guru yang professional. Dan salah satu progam untuk merealisasikannya adalah melalui praktek pengalaman Lapangan.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu program yang dilaksanakan dalam bentuk praktik pembelajaran dan tugas-tugas kuliah lain (layanan study kasus dan pengelolaan sekolah) secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi guru.

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
 Sebagaimana telah disinggung di atas, PPL adalah bagian yang integral dari keseluruhan kurikulum , dan merupakan muara dari seluruh kegiatan akademik bidang kependidikan. PPL berfungsi mengorganisasi, mengkoordinasi dan mengembangkan penyelenggraan program praktek kependidikan dan keguruan. Sebagai tenaga kependidikan yang profesional, Mahasiswa lulusan Universitas Mathla’ul Anwar Banten Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan harus memiliki seperangkat kompetensi yang diperlukan oleh seorang guru/tenaga kependidikan yang profesional serta dapat menerapkan di dalam menyelenggarakan berbagai program kependidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
A.    Tujuan dilaksanakan PPL
Adapun beberapa tujuan diadakannya Praktik  Pengalaman Lapangan Bagi praktikan ini antara lain:
1.       Memiliki keterampilan dalam mengidentifikasi, merancang, membelajarkan, mengevaluasi dan merevisi rancangan pembelajaran secara untuh dalam bentuk real teching.
2.       Berlatih melaksanakan Layanan Bimbingan Siswa
3.       Memahami pengelolaan Sekolah
4.       Melatih sikap personal dan social yang baik.
B.    Sistem Pelaksanaan PPL
1.       PPL dilaksanakan secara terpadu dan terbimbing, dengan pengertian praktikan dalam melaksanakan berbagai kegiatan PPL mendapat bimbingan dari guru pamong, dosen pembimbing lapangan dan kepala sekolah.
2.       PPL yang  diterapkan berbasis lesson study. Lesson Study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan. Berdasarkan prinsip-prinsip kolegalitas yang saling membantu dalam belajar untuk membangun komunitas belajar. PPL berbasis Lesson Study dilaksanakan secara kolaboratif ( antara praktikan dan guru pamong, kepala sekolah dosen pembimbing lapangan dan sejawat praktikan) utuk mengidentifikasi masalah pembelajaran. Membelajarkan peserta didik mengevaluasi pembelajaran, dan merevisi rancangan pembelajaran.
C.    Konsep E-Learning
1.        Strategi pembelajaran berbasis TIK
TIK bukan hanya komputer dan internetnya, TIK juga melingkupi media informasi seperti radio dan televisi serta media komunikasi seperti telepon maupun telepon seluler dengan SMS, MMS, Music Player, Video Player, Kamera Foto Digital, dan Kamera Video Digital-nya serta e-Book Reader-nya. Jadi banyak media alternatif yang dapat dipilih oleh pengajar untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan. TIK yang termanfaatkan dengan baik dan tepat di dalam pendidikan akan: memperluas kesempatan belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas belajar, meningkatkan kualitas mengajar, memfasilitasi pembentukan keterampilan, mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, serta mengurangi kesenjangan digital.
2.        Pemanfaatan TIK
Menurut pemanfaatannya, TIK di dalam pendidikan dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) kelompok manfaat.
a)      Pertama, TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan, di kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai sebagai Referensi Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen Pengetahuan, Jaringan Pakar Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar Institusi Pendidikan, Pusat Pengembangan Materi Ajar, Wahana Pengembangan Kurikulum, dan Komunitas Perbandingan Standar Kompetensi.
b)      Kedua, TIK sebagai Alat bantu Pembelajaran, di dalam kelompok ini sekurang-kurangnya ada 3 fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar, yaitu (1) TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi: Animasi Peristiwa, Alat Uji Siswa, Sumber Referensi Ajar, Evaluasi Kinerja Siswa, Simulasi Kasus, Alat Peraga Visual, dan Media Komunikasi Antar Guru. Kemudian (2) TIK sebagai Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa yang meliputi: Komunikasi Guru- Siswa, Kolaborasi Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas Terpadu. Sedangkan (3) TIK sebagai Alat Bantu Siswa meliputi: Buku Interaktif , Belajar Mandiri, Latihan Soal, Media Illustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat Karya Siswa, dan media Komunikasi Antar Siswa.
c)      Ketiga, TIK sebagai Fasilitas Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK dapat dimanfaatkan sebagai: Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual, Aplikasi Multimedia, Kelas Teater Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan Elektronik Sekolah, Alat Ajar Multi-Intelejensia, Pojok Internet, dan Komunikasi Kolaborasi Kooperasi (Intranet Sekolah). dan
d)     Keempat, TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK kita temukan dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran – baik dalam skala menengah maupun luas – yang meliputi: Ragam Teknologi Kanal Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat Lunak, Bahasa Pemrograman, Sistem Basis Data, Komputer Personal, Alat-Alat Digital, Sistem Operasi, Sistem Jaringan dan Komunikasi Data, dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Media Transmisi). Berangkat dari optimalisasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran tersebut kita berharap hal ini akan member sumbangsih besar dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui pembangunan masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society). Masyarakat yang tangguh karena memiliki kecakapan: (1) ICT and media literacy skills), (2) critical thinking skills, (3) problem-solving skills, (4) effective communication skills, dan (5) collaborative skills yang diperlukan untuk mengatasi setiap permasalahan dan tantangan hidupnya.
3.        E-Leaarning
Beberapa pengertian E-Learning dari beberapa pakar.
·         E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].
·         E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001]
·         Hardhono dan Darmayanti (2002); Simamora (2002); Brown (2001); Haryono dan Alatas (2000) menyiratkan bahwa e-Learning itu merupakan konsep belajar jarak jauh dengan menggunakan teknologi telekomunikasi dan informasi, seperti Internet, siaran radio, televisi, serta video/audioconferencing, dan CD-ROM.
4.        Modus belajar Menggunakan E_Learning.
·         Mendengarkan kuliah diskusi
·         Mencaris aran dari guru dan dosen
·         Membaca
·         Meperhatikan
·         Menyimak
·         Menerima kritik dari ahli, sejawat
·         Memodelkan karakteristik
·         Mengexplorasi hal-hal baru
·         Mendiskusikan ide dengan teman
·         Mempraktekkan kemampuan
·         Melakukan penelitian
5.        Perubahan Pradikma Pendidikan
Metode yang diaplikasikan oleh seorang Guru di dalam kelas ketika mengajar harus meninggalkan prisip-prinsip mengajar yang lama dan merubahnya
·         From Teacher Centered Instruction to Student Centered Instruction
·         From Single Sense Simulation to Multiple Single Sense Simulation
·         From Single Path Progression to Multiple Path Progression
·         From Single Media to Multiple Media
·         From Information Delivery to Information Order
6.        Metode Penyampaian E-Learning
Metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua, yaitu:
1.                  Synchrounous e-LearningGuru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Nah peran teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas Ujung Aspal mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Stanford University. Nah ini disebut dengan Synchronous e-Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal. Jujur saja Indonesia belum siap di level ini, dalam sudut pandang kebutuhan maupun tingginya biaya. Tapi ada yang main hajar saja (tanpa study yang matang) mengimplementasikan synchronous e-Learning ini. Hasilnya peralatan teleconference yang sudah terlanjur dibeli mahal hanya digunakan untuk coffee morning, itupun 6 bulan sekali
2.                  Asynchronous e-LearningGuru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang 

 PENUTUP
A.    Kesimpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Praktik Pengalaman Lapangan diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah. Hal tersebut juga diimbangi dengan metode pembelajaran yang telah dibekalkan kepada para Mahasiswa untuk diaplikasikan kelembaga terkait.
B.     Saran
Secara Pribadi saya merangkai materi ini agar Mahasiswa dapat melaksanakan PPL ini dengan baik, terprogram dan hasil yang maksimal.Semua itu tidak akan terlaksana jika tidak ada kemauan yang kuat dari mahasiswa untuk belajar, menggali dan mencari.


Dengan Program PPL yang dilaksanakan secara rutin oleh Universitas Mathla’ul Anwar Banten setiap tahunnya ini diharapkan mampu meningkatkan dan menambah pengalaman mahasiswa praktikum untuk dapat menjadi seorang guru yang professional. Dan juga tidak menutup kemungkinan metode-metode pengajaran baru yang diaplikasikan oleh Mahasiswa PPL dapat dilanjutkan dilembaga-lembaga terkait manakala metode tersebut dirasa efektif untuk digunakan di lembaga/sekolah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar