FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN 2016
Bismillahirrahmannirrahim,
Berikut ini saya
coba kupas materi untuk pembekalan PPL yang mudah-mudahan dapat bermanfa’at
untuk mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar semuanya dan umumnya yang akan
melaksanakan Kegiatan PPL nantinya. PPL InsyALLAH akan dilaksanakan pada
sekitar bulan November atau Desember 2016.
PENDAHULUAN
Pendidikan,
tak lepas dari suatu sistem yang disebut dengan guru.Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak
usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti
ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas,
setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang
guru (Wikipedia).
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri
ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan
formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang
syah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di
Indonesia.
Dari itulah pentingnya sebuah pendidikan khusus bagi seorang
guru, mulai pendidikan formal, informal dan nonformal. Semua itu dilakukan
umtuk memberikan pengalaman bagi seorang guru untuk membentuk guru yang
professional. Dan salah satu progam untuk merealisasikannya adalah melalui
praktek pengalaman Lapangan.
Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu program yang dilaksanakan dalam
bentuk praktik pembelajaran dan tugas-tugas kuliah lain (layanan study kasus
dan pengelolaan sekolah) secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi
persyaratan pembentukan profesi guru.
PRAKTEK
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
Sebagaimana telah disinggung di atas, PPL adalah bagian
yang integral dari keseluruhan kurikulum , dan merupakan muara dari seluruh
kegiatan akademik bidang kependidikan. PPL berfungsi mengorganisasi,
mengkoordinasi dan mengembangkan penyelenggraan program praktek kependidikan
dan keguruan. Sebagai tenaga kependidikan yang profesional, Mahasiswa lulusan
Universitas Mathla’ul Anwar Banten Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan harus
memiliki seperangkat kompetensi yang diperlukan oleh seorang guru/tenaga
kependidikan yang profesional serta dapat menerapkan di dalam menyelenggarakan
berbagai program kependidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
A. Tujuan
dilaksanakan PPL
Adapun
beberapa tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan Bagi praktikan
ini antara lain:
1. Memiliki
keterampilan dalam mengidentifikasi, merancang, membelajarkan, mengevaluasi dan
merevisi rancangan pembelajaran secara untuh dalam bentuk real teching.
2. Berlatih
melaksanakan Layanan Bimbingan Siswa
3. Memahami
pengelolaan Sekolah
4. Melatih
sikap personal dan social yang baik.
B. Sistem
Pelaksanaan PPL
1. PPL
dilaksanakan secara terpadu dan terbimbing, dengan pengertian praktikan dalam
melaksanakan berbagai kegiatan PPL mendapat bimbingan dari guru pamong, dosen
pembimbing lapangan dan kepala sekolah.
2. PPL
yang diterapkan berbasis lesson study. Lesson Study merupakan suatu model
pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif
dan berkelanjutan. Berdasarkan prinsip-prinsip kolegalitas yang saling membantu
dalam belajar untuk membangun komunitas belajar. PPL berbasis Lesson Study
dilaksanakan secara kolaboratif ( antara praktikan dan guru pamong, kepala
sekolah dosen pembimbing lapangan dan sejawat praktikan) utuk mengidentifikasi
masalah pembelajaran. Membelajarkan peserta didik mengevaluasi pembelajaran,
dan merevisi rancangan pembelajaran.
C. Konsep
E-Learning
1. Strategi
pembelajaran berbasis TIK
TIK
bukan hanya komputer dan internetnya, TIK juga melingkupi media informasi
seperti radio dan televisi serta media komunikasi seperti telepon maupun
telepon seluler dengan SMS, MMS, Music Player, Video Player, Kamera Foto
Digital, dan Kamera Video Digital-nya serta e-Book Reader-nya. Jadi banyak
media alternatif yang dapat dipilih oleh pengajar untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan. TIK yang termanfaatkan dengan baik
dan tepat di dalam pendidikan akan: memperluas kesempatan belajar, meningkatkan
efisiensi, meningkatkan kualitas belajar, meningkatkan kualitas mengajar,
memfasilitasi pembentukan keterampilan, mendorong belajar sepanjang hayat
berkelanjutan, meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, serta
mengurangi kesenjangan digital.
2. Pemanfaatan
TIK
Menurut
pemanfaatannya, TIK di dalam pendidikan dapat dikategorikan menjadi 4 (empat)
kelompok manfaat.
a) Pertama,
TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan, di kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai
sebagai Referensi Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen Pengetahuan, Jaringan
Pakar Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar Institusi Pendidikan, Pusat
Pengembangan Materi Ajar, Wahana Pengembangan Kurikulum, dan Komunitas
Perbandingan Standar Kompetensi.
b) Kedua,
TIK sebagai Alat bantu Pembelajaran, di dalam kelompok ini sekurang-kurangnya
ada 3 fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses
belajar-mengajar, yaitu (1) TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi: Animasi
Peristiwa, Alat Uji Siswa, Sumber Referensi Ajar, Evaluasi Kinerja Siswa,
Simulasi Kasus, Alat Peraga Visual, dan Media Komunikasi Antar Guru. Kemudian
(2) TIK sebagai Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa yang meliputi: Komunikasi Guru-
Siswa, Kolaborasi Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas Terpadu. Sedangkan (3)
TIK sebagai Alat Bantu Siswa meliputi: Buku Interaktif , Belajar Mandiri,
Latihan Soal, Media Illustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat Karya Siswa, dan media
Komunikasi Antar Siswa.
c) Ketiga,
TIK sebagai Fasilitas Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK dapat
dimanfaatkan sebagai: Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual, Aplikasi
Multimedia, Kelas Teater Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan Elektronik
Sekolah, Alat Ajar Multi-Intelejensia, Pojok Internet, dan Komunikasi
Kolaborasi Kooperasi (Intranet Sekolah). dan
d) Keempat,
TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK kita temukan
dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran – baik dalam skala
menengah maupun luas – yang meliputi: Ragam Teknologi Kanal
Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat Lunak, Bahasa Pemrograman, Sistem
Basis Data, Komputer Personal, Alat-Alat Digital, Sistem Operasi, Sistem Jaringan
dan Komunikasi Data, dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Media Transmisi).
Berangkat dari optimalisasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran tersebut kita
berharap hal ini akan member sumbangsih besar dalam peningkatan kualitas SDM
Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui pembangunan masyarakat
berpengetahuan (knowledge-based society). Masyarakat yang tangguh karena
memiliki kecakapan: (1) ICT and media literacy skills), (2) critical thinking
skills, (3) problem-solving skills, (4) effective communication skills, dan (5)
collaborative skills yang diperlukan untuk mengatasi setiap permasalahan dan
tantangan hidupnya.
3. E-Leaarning
Beberapa
pengertian E-Learning dari beberapa pakar.
· E-learning
merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan
komputer lain [Hartley, 2001].
· E-learning
adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer
standalone [LearnFrame.Com, 2001]
· Hardhono
dan Darmayanti (2002); Simamora (2002); Brown (2001); Haryono dan Alatas (2000)
menyiratkan bahwa e-Learning itu merupakan konsep belajar jarak jauh dengan
menggunakan teknologi telekomunikasi dan informasi, seperti Internet, siaran
radio, televisi, serta video/audioconferencing, dan CD-ROM.
4. Modus
belajar Menggunakan E_Learning.
· Mendengarkan
kuliah diskusi
· Mencaris
aran dari guru dan dosen
· Membaca
· Meperhatikan
· Menyimak
· Menerima
kritik dari ahli, sejawat
· Memodelkan
karakteristik
· Mengexplorasi
hal-hal baru
· Mendiskusikan
ide dengan teman
· Mempraktekkan
kemampuan
· Melakukan
penelitian
5. Perubahan
Pradikma Pendidikan
Metode
yang diaplikasikan oleh seorang Guru di dalam kelas ketika mengajar harus
meninggalkan prisip-prinsip mengajar yang lama dan merubahnya
· From
Teacher Centered Instruction to Student Centered Instruction
· From
Single Sense Simulation to Multiple Single Sense Simulation
· From
Single Path Progression to Multiple Path Progression
· From
Single Media to Multiple Media
· From
Information Delivery to Information Order
6. Metode
Penyampaian E-Learning
Metode
penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua, yaitu:
1.
Synchrounous
e-Learning: Guru
dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda.
Nah peran teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas
Ujung Aspal mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di
Stanford University. Nah ini disebut dengan Synchronous e-Learning.
Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal. Jujur saja Indonesia belum
siap di level ini, dalam sudut pandang kebutuhan maupun tingginya biaya. Tapi
ada yang main hajar saja (tanpa study yang matang) mengimplementasikan
synchronous e-Learning ini. Hasilnya peralatan teleconference yang sudah
terlanjur dibeli mahal hanya digunakan untuk coffee morning, itupun 6 bulan
sekali
2.
Asynchronous
e-Learning: Guru
dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan
tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi)
e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text
atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di
Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun.
Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan
terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika
kebutuhan itu datang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi
mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Praktik Pengalaman Lapangan diaplikasikan dalam bentuk praktik
mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah. Hal tersebut juga
diimbangi dengan metode pembelajaran yang telah dibekalkan kepada para
Mahasiswa untuk diaplikasikan kelembaga terkait.
B. Saran
Secara
Pribadi saya merangkai materi ini agar Mahasiswa dapat melaksanakan PPL ini
dengan baik, terprogram dan hasil yang maksimal.Semua itu tidak akan terlaksana
jika tidak ada kemauan yang kuat dari mahasiswa untuk belajar, menggali dan
mencari.
Dengan
Program PPL yang dilaksanakan secara rutin oleh Universitas Mathla’ul Anwar
Banten setiap tahunnya ini diharapkan mampu meningkatkan dan menambah
pengalaman mahasiswa praktikum untuk dapat menjadi seorang guru yang
professional. Dan juga tidak menutup kemungkinan metode-metode pengajaran baru
yang diaplikasikan oleh Mahasiswa PPL dapat dilanjutkan dilembaga-lembaga
terkait manakala metode tersebut dirasa efektif untuk digunakan di
lembaga/sekolah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar