Makalah Pengantar Pendidikan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar . Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada Fatullah,SPd,MM selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Pendidikan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah yang membahas tentang Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Cilegon,2 Desember 2014
Penulis,
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya adalah media dalam mendidik dan mengembangkan peotensi-potensi kemanusiaan yang primordial. Pendidikan sejatinya adalah gerbang untuk mengantar umat manusia menuju peradaban yang lebih tinggi dan humanis dengan berlandaskan pada keselarasan hubungan manusia, lingkungan, dan sang pencipta. Pendidikan adalah sebuah ranah yang didalamnya melibatkan dialektika interpersonal dalam mengisi ruang-ruang kehidupan; sebuah ranah yang menjadi pelita bagi perjalanan umat manusia, masa lalu, masa kini, dan masa akan datang.
Pendidikan dalam pelaksanaannya membutuhkan metode yang tepat untuk mengantarkan kegiatan pendidikan kearahtujuan yang dicita-citakan. Bagaimanapun baik dan sempurnanya kurikulum pendidikan islam, ia tidak berarti apa-apa, manakala tidak memiliki metode atau cara yang tepat dalam mentransformasikannya kepada peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar-dasar pelaksanaan pendidikan?
2. Bagaimana pengelompokan anak didik untuk keperuan pendidikan?
3. Bagaimana pengelompokan anak didik untuk keperluan penyelenggaran pembelajaran?
C. Manfaat Penulisan Makalah
1. Bagi para pembaca maupun penulis, makalah ini dapat sebagai sarana untuk menambah wawasan tentang Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan.
2. Mengetahui dasar-dasar pelaksanaan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan
Dasar-dasar pelaksanaan pendidikan dilihat dari 3 aspek, yaitu :
1. Aspek Biologis
Dalam perkembangan dan pertumbuhan anak ada faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor hereditas dan faktor lingkungan.
Anak memiliki sifat sifat genetik yang merupakan kombinasi kedua orang tuanya. Setelah berhubungan dengan masyarakat menjadilah orang/anak yang menginternalisasi nilai-nilai dalam masyarakat.
a. Faktor Hereditas
Faktor hereditas merupakan faktor yang muncul pada tiap orang yang didapat (diwarisi) dari orang tua dalam wujud sifat-sifat genetis. Faktor hereditas pada perkembangan anak bersifat alami (dari orang tua).
Contohnya : bakat, prestasi, intelektual, ciri fisik, dll.
Contohnya : bakat, prestasi, intelektual, ciri fisik, dll.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan alam sosial yang mempengaruhi individu).
Contohnya : pada faktor lingkungan proses perkembangan didasarkan pada lingkungan sebagai alat yang digunakan untuk mengarahkan perkembangan. Peran kedua faktor tersebut berbeda-beda pada tiap contoh kasus yang berbeda pula.
Hal tersebut telah disebutkan Seifert dan Hoffnung (1991) pada perkembangan dan belajar peserta didik, sejak awal tahun 1980an ada kecenderungan para ahli untuk lebih menerima pentingnya pengaruh genetika (hereditas) terhadap perbedaan individu yang terjadi dalam perkembangan. Namun data yang sama dari penelitian-penelitian genetik yang dilakukan, memberikan bukti yag mendukung pentingnya pengaruh lingkungan. Hal ini sebabkan karena perilaku-perilaku kompleks yang menjadi kepedulian para peneliti memang dipengaruhi baik oleh faktor keturunan maupun oleh faktor lingkungan.
Perkembangan fisik anak terus berlangsung pada masa usia sekolah. Begitu pula perkembangan perseptual anak terus mengalami penajaman dan penghalusan. Perkembangan biologis dan perseptual anak memiliki keterjalinan dengan aspek-aspek perkembangan lainnya. Artinya, permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam perkembangan fisik dan perseptual anak bisa berdampak negatif terhadap aspek-aspek perkembangan lainya. Dengan demikian pendidik harus benar-benar memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek perkembangan fisik dan perseptual anak. Pemahaman kita tentang karakteristik perkembangan fisik anak serta faktor yang mempengaruhinya membawa implikasi praktis bagi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Implikasi tersebut khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran secara umum, pemeliharaan kesehatan dan nutrisi anak, penjaskes serta penciptaan lingkungan dan pembiasaan perilaku sehat.
2. Aspek Sosiologis
Merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan.
Ruang lingkupnya meliputi empat bidang, yaitu :
a. Hubungan sistem pendidikan dan aspek masyarakat lain, yang mempelajari :
- Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
- Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan
- Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan perubahan kebudayaan
- Hubungan pendidikan dengan kelas sosial/ sistem status
- Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam hubungannya dengan ras, kebudayaan, atau kelompok-kelompok dalam masyarakat
b. Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi :
- Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbeda dengan kebudayaan di luar sekolah
- Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah
c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari :
- Peranan sosial guru
- Sifat kepribadian guru
- Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa
- Fungsi sekolah dalam sosialiasasi anak-anak
d. Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lainnya, yang meliputi:
- Analisa tentang proses pendidikan
- Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi pendidikan
- Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya dengan organisasi sekolah
3. Aspek Psikologis
Kajian psikologis yang erat kaitannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir dan belajar.
Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan umum (intelegensi) dan kecerdasan dalam bidang lain (bakat).
Jean Piaget berpendapat bahwa kecerdasan merupakan internalisasi pengalaman, maksudnya pembentukan kecerdasan dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi lingkungan, kesempatan, dan iklim emosi yang memungkinkan individu untuk memperoleh pengalaman tertentu.
Ada dua komponen mendasar yang membedakan individu secara psikologis dalam dunia ilmu pendidikan, yaitu
· Minat
Minat sangat berkaitan dengan masalah bahan ajar, alat ajar, situasi, kondisi, serta guru.
· Kemandirian
Kemandirian seseorang bergantu pada upaya membebaskan diri dari ketergantungan pada bantuan orang lain, menumbuhkan keberanian, dan rasa percaya diri.
B. Pengelompokan Anak Didik untuk Keperluan Pendidikan
Pengelompokan adalah penyatuan beberapa individu yang memiliki kesamaan karakter dan sifat untuk tujuan tertentu. Dikatakan untuk tujuan tertentu karena perilaku individu tidak selalu memiliki tingkat kesamaan fungsi dan arah walaupun memiliki karakter yang sama atau hampir sama. Jadi kesamaan yang dimaksud dikelompokkan berdasarkan kedekatan, tujuan, minat, dan bakatnya.
· Pendekatan ini lebih dikenal dengan teori kedekatan (teori propinquity). Teori ini menyatakan bahwa kedekatan individu dengan individu lain karena ada kedekatan ruang, jarak, dan daerah (spatial and geografhical proximity).
· George Homans mengatakan bahwa terjadinya kelompok akibat interaksi dan sentimen (perasaan dan emosi).
· Theodore Newcomb mengungkap pembentukan kelompok berdasarkan teori keseimbangan yang menjelaskan bahwa individu tertarik individu lain atas kesamaan nilai dan sikap terhadap suatu tujuan yang relevan bagi mereka seperti agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, dan otoritas.
· Teori pertukaran (exchange theory) mengatakan pembentukan kelompok atas dasar motivasi dan fungsi. Dan ada juga teori kelompok yang didasari oleh alasan praktis. Artinya kelompok terbentuk berdasarkan profesi, keamanan, dan sosial.
· Menurut Reitz, kelompok tersebut dapat diidentifikasiberdasarkan karakternya, yaitu:
1. adanya dua atau lebih individu
2. berinteraksi satu dengan yang lain
3. saling membagi beberapa tujuan yang sama
4. melihat individu sebagai kelompok
Walaupun banyak penggolongan kelompok berdasarkan teori, namun pada dasarnya kelompok dibedakan atas:
1. Kelompok primer, yaitu kelompok yang dibangun dengan keakraban, kerja sama, tatap muka interpersonal, persamaan beberapa pengertian, dan cita-cita individu.
2. Kelompok formal, adalah kelompok yang sengaja dibentuk dalam menjalankan tugas tertentu.
3. Kelompok nonformal, adalah kelompok yang berinteraksi terhadap daya tarik dan kebutuhan individu.
4. Kelompok terbuka, adalah kelompok yang memiliki daya tanggap terhadap perubahan dan pembaruan.
5. Kelompok tertutup, adalah kelompok yang kolot atau mapan dengan mempertahankan tradisinya.
Dalam dunia pendidikan pengelompokan berdasarkan kelompok general dan spesifik. Dan pengelompokan dalam pendidikan harus bersifat formal/nonformal, terbuka, dan referensi. Hal ini dikarenakan kehidupan itu komplek.
Kehidupan itu memiliki brebagai sektor kehidupan. setiap individu memiliki kemampuan, minat, dan bakat yang dapat dikelompokkan guna menunjang efektifitas pendidikan. setiap individu memiliki tingkat kemampuan intelektual, dan kognitif yang dapat dikelompokkan terutama bidang pengetahuan umum sehingga proses pendidikan dapat lebih efisien.
Keterampilan bersifat spesifik dan terpisah, sehingga akan terbentuk kelompok elit sesuai dengan dejis keterampilannya. program pendidikan sangat terbatas kemampuannya untuk melayani setiap kebutuhan individu.
C. Pengelompokan Anak Didik untuk Keperluan Penyelenggaraan Pembelajaran
Ada pertimbangan dalam pengelompokan anak didik untuk keperluan penyelenggaraan pengajaran berdasarkan teori perbedaan perilaku individu yang dikembangkan oleh Spearman, Guilford, dan Thurnstone. Individu dikelompokkan berdasarkan: Kesebayaan usia.
Tujuannya untuk menghindari konflik terhadap perbedaan pertumbuhan psikomotorik, psikologis, dan kognitif. Kesamaan ilmu dasar yang diminati, untuk menghindari konflik antar disiplin ilmu yang diminati oleh individu.
· Kesamaan keterampilan praktis, untuk mengarahkan pada keterampilan yang diinginkan.
· Kesamaan keterampilan psikomotorik, untuk individu yang lebih mengandalkan keterampilan gerak dan reflek tubuh.
· Kesamaan profesi, sehingga akan memperkuat individu dalam mendalami profesi yang dipilihnya.
· Kesamaan cacat fisik, (baik cacat mental, maupun cacat fisik) untuk memberi peluang agar mereka tidak terhambat dalam memperoleh pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia,dan hasilnya tidak segera tampak. Diperlukan satu generasi untuk melihat hasil akhir dari pendidikan itu, apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan,pada umumnya sudah terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu dirancang dan dilasanakan secermat mungkin dengan memperhatikan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan.
B. Saran
Melalui adanya pendidikan, anak akan dibekali dengan penalaran, keterampilan, dan sikap makarya, sehingga anak mampu berkembang dengan lebih baik. kami berharap pemerintah memberikan sarana dan prasara pendidikan yang lebih baik, agar anak dari usia dini terbekali dengan pendidikan yang layak untuk mereka di hari esok
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar