Assalamu'alaikum
Selamat Sore saudara-saudaraku, kali ini saya coba sajikan referensi materi kuliah untuk besok.
“Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.” Fakta tersebut saya kutip dari survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) tahun 2009. Pendidikan merupakan sebuah proses berkesinambungan sejak anak lahir yang meliputi pembentukan . Karena merupakan sebuah proses, melibatkan tiga unsur pelaksana pendidikan yang utama, yakni orang tua, guru, dan masyarakat
Orang tua merupakan unsur pertama pelaksana pendidikan yang menjadi faktor penentu keberhasilan pendidikan . Orang tua memiliki hak yang wajib dilaksanakan oleh anak-anaknya. Demikian pula anak, juga mempunyai hak yang wajib dipikul oleh kedua orang tuanya. Disamping Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua. Allah juga memerintahkan kita untuk berbuat baik (ihsan) kepada anak-anak serta bersungguh-sungguh dalam mendidiknya. Demikian ini termasuk bagian dari menunaikan amanah Allah. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk perbuatan khianat terhadap amanah Allah. Allah berfirman: “Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya” [An-Nisa: 58].
Pendidikan anak merupakan tanggung jawab penuh dari kedua orangtua, bukan yang lain. Tanggung jawab bukan sebatas memilihkan sekolah atau membiaya sekolah dan segala keperluanya. Lebih dari itu, tanggung jawab orangtua diwujudkan dalam keterlibatan langsung orangtua dalam pendidikan (kehidupan) anak-anaknya. Ketika orangtua terlibat langsung dalam kehidupan dan pendidikan anak-anaknya, maka mereka akan memberi perlakuan yang lebih tepat kepada anak-anak.
Kedekatan hubungan antara orangtua dengan anak tentu saja akan berpengaruh secara emosional. Anak akan merasa dibutuhkan dan berharga dalam keluarga, apabila orangtua memberikan perhatiannya kepada anak. Anak akan mengganggap bahwa keluarga merupakan bagian dari dirinya yang sangat dibutuhkan dalam segala hal. Sebaliknya, hubungan yang kurang harmonis antara orangtua dan anakakan berdampak buruk terhadap perkembangan anak. Tidak jarang anak terjerumus ke hal-hal negatif dengan alasan orangtua kurang memberikan perhatian kpada anak. Dari fenomena ini, kita dapat melihat bahwa peran orangtua sangat dibutuhkan dalam perkembangan psikologi anak. Perhatian dan kedekatan orangtua sangat mempengaruhi keberhasilan anak dalam mencapai apa yang diinginkan. Orangtua merupakan pemberi motivasi terbesar bagi anak, sehingga diharapkan orangtua dapat memberikan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya kepada anak. Kedekatan antara orangtua dan anak memiliki makna dan peran yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan keluarga. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas pertemuan antar anggota keluarga perlu ditingkatkan dengan tujuan untuk membangun keutuhan hubungan orangtua dan anak.
Unsur pelaksana pendidikan yang kedua adalah guru di sekolah. Peranan guru terhadap murid-muridnya merupakan peran vital dari sekian banyak peran yang harus ia jalani. Hal ini dikarenakan komunitas utama yang menjadi wilayah tugas guru adalah di dalam kelas untuk memberikan keteladanan, pengalaman serta ilmu pengetahuan kepada mereka. Begitupun peranan guru atas murid-muridnya tadi bisa dibagi menjadi dua jenis
menurut situasi interaksi sosial yang mereka hadapi, yakni situasi formal dalam proses belajar mengajar di kelas dan dalam situasi informal di luar kelas.
Dalam situasi formal, seorang guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai seorang yang mempunyai kewibawaan dan otoritas tinggi, guru harus bisa menguasai kelas dan bisa mengontrol anak didiknya. Hal ini sangat perlu guna menunjang keberhasilan dari tugas-tugas guru yang bersangkutan yakni mengajar dan mendidik murid-muridnya. Hal-hal yang bersifat pemaksaan pun kadang perlu digunakan demi tujuan di atas. Misalkan pada saat guru menyampaikan materi belajar padahal waktu ujian sangat mendesak, pada saat bersamaan ada seorang murid ramai sendiri sehingga menganggu suasana belajar mengajar di kelas, maka guru yang bersangkutan memaksa anak tadi untuk diam sejenak sampai pelajaran selesai dengan cara-cara tertentu.Tentunya hal di atas juga harus disertai dengan adanya keteladanan dan kewibawaan yang tinggi pada seorang guru. Keteladanan sangatlah penting.
Unsur pelaksana pendidikan yang ketiga adalah masyarakat. Masyarakat memiliki peran penting dalam menyukseskan pendidikan anak di Indonesia. Beberapa peran masyarakat di antaranya adalah untuk dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sekolah dengan menyumbangkan dana, barang, atau tenaga. Masyarakat juga dapat berperan sebagai pelaksana kegiatan. Misalnya sekolah meminta masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, masalah jender, gizi, dsb. Dapat pula misalnya, berpartisipasi dalam mencatat anak usia sekolah di lingkungannya agar sekolah dapat menampungnya, menjadi nara sumber, guru bantu. Selain itu, Masyarakat juga dapat berperan sebagai pengambil keputusan. Orang tua/masyarakat terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan baik akademis maupun non akademis, dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam pengembangan sekolah.
Ketiga unsur pelaksana yang telah dijelaskan di atas kemudian dituangkan penulis ke dalam segitiga unsur pelaksana pendidikan bagi anak.

Anak pada gambar di atas diletakkan di puncak segitiga dimaksudkan agar anak menjadi pusat perhatian dari orang tua, masyarakat, dan guru. Orang tua sebagai pendamping utama anak dalam menjalani proses pendidikan diharapkan dapat mencurahkan perhatian seutuhnya pada anak mereka dengan segala kegiatan yang membangun kepribadian anak secara islami. Untuk mengembangkan kepribadian Islam, paling tidak ada tiga langkah yang harus dutempuh sebagaimana dicontohkan Rasulullah, yaitu menanamkan akidah Islam kepada anak, menanamkan sikap konsisten dan istiqomah agar cara berpikir sesuai dengan akidah, mengembangkan kepribadian Islam yang terbentuk pada anak dengan tsafaqah islamiyah. Guru sebagai ‘penjaga’ anak di sekolah dapat mencurahkan perhatian secara maksimal pada anak dengan teknik khusus salam mendekati anak dengan kepribadian yang berbeda. Masyarakat sebagai pendukung proses pendidikan anak dapat membantu mengawasi kegiatan belajar mengajar yang terjadi di sekolah.
Diharapkan dengan adanya kerjasama antara guru, orang tua, dan masyarakat, proses pendidikan anak akan berjalan lancar.
Demikian mudah-mudahan bermanfa'at, untuk materi kuliah kita.
Selamat Sore saudara-saudaraku, kali ini saya coba sajikan referensi materi kuliah untuk besok.
“Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.” Fakta tersebut saya kutip dari survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) tahun 2009. Pendidikan merupakan sebuah proses berkesinambungan sejak anak lahir yang meliputi pembentukan . Karena merupakan sebuah proses, melibatkan tiga unsur pelaksana pendidikan yang utama, yakni orang tua, guru, dan masyarakat
Orang tua merupakan unsur pertama pelaksana pendidikan yang menjadi faktor penentu keberhasilan pendidikan . Orang tua memiliki hak yang wajib dilaksanakan oleh anak-anaknya. Demikian pula anak, juga mempunyai hak yang wajib dipikul oleh kedua orang tuanya. Disamping Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua. Allah juga memerintahkan kita untuk berbuat baik (ihsan) kepada anak-anak serta bersungguh-sungguh dalam mendidiknya. Demikian ini termasuk bagian dari menunaikan amanah Allah. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk perbuatan khianat terhadap amanah Allah. Allah berfirman: “Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya” [An-Nisa: 58].
Pendidikan anak merupakan tanggung jawab penuh dari kedua orangtua, bukan yang lain. Tanggung jawab bukan sebatas memilihkan sekolah atau membiaya sekolah dan segala keperluanya. Lebih dari itu, tanggung jawab orangtua diwujudkan dalam keterlibatan langsung orangtua dalam pendidikan (kehidupan) anak-anaknya. Ketika orangtua terlibat langsung dalam kehidupan dan pendidikan anak-anaknya, maka mereka akan memberi perlakuan yang lebih tepat kepada anak-anak.
Kedekatan hubungan antara orangtua dengan anak tentu saja akan berpengaruh secara emosional. Anak akan merasa dibutuhkan dan berharga dalam keluarga, apabila orangtua memberikan perhatiannya kepada anak. Anak akan mengganggap bahwa keluarga merupakan bagian dari dirinya yang sangat dibutuhkan dalam segala hal. Sebaliknya, hubungan yang kurang harmonis antara orangtua dan anakakan berdampak buruk terhadap perkembangan anak. Tidak jarang anak terjerumus ke hal-hal negatif dengan alasan orangtua kurang memberikan perhatian kpada anak. Dari fenomena ini, kita dapat melihat bahwa peran orangtua sangat dibutuhkan dalam perkembangan psikologi anak. Perhatian dan kedekatan orangtua sangat mempengaruhi keberhasilan anak dalam mencapai apa yang diinginkan. Orangtua merupakan pemberi motivasi terbesar bagi anak, sehingga diharapkan orangtua dapat memberikan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya kepada anak. Kedekatan antara orangtua dan anak memiliki makna dan peran yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan keluarga. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas pertemuan antar anggota keluarga perlu ditingkatkan dengan tujuan untuk membangun keutuhan hubungan orangtua dan anak.
Unsur pelaksana pendidikan yang kedua adalah guru di sekolah. Peranan guru terhadap murid-muridnya merupakan peran vital dari sekian banyak peran yang harus ia jalani. Hal ini dikarenakan komunitas utama yang menjadi wilayah tugas guru adalah di dalam kelas untuk memberikan keteladanan, pengalaman serta ilmu pengetahuan kepada mereka. Begitupun peranan guru atas murid-muridnya tadi bisa dibagi menjadi dua jenis
menurut situasi interaksi sosial yang mereka hadapi, yakni situasi formal dalam proses belajar mengajar di kelas dan dalam situasi informal di luar kelas.
Dalam situasi formal, seorang guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai seorang yang mempunyai kewibawaan dan otoritas tinggi, guru harus bisa menguasai kelas dan bisa mengontrol anak didiknya. Hal ini sangat perlu guna menunjang keberhasilan dari tugas-tugas guru yang bersangkutan yakni mengajar dan mendidik murid-muridnya. Hal-hal yang bersifat pemaksaan pun kadang perlu digunakan demi tujuan di atas. Misalkan pada saat guru menyampaikan materi belajar padahal waktu ujian sangat mendesak, pada saat bersamaan ada seorang murid ramai sendiri sehingga menganggu suasana belajar mengajar di kelas, maka guru yang bersangkutan memaksa anak tadi untuk diam sejenak sampai pelajaran selesai dengan cara-cara tertentu.Tentunya hal di atas juga harus disertai dengan adanya keteladanan dan kewibawaan yang tinggi pada seorang guru. Keteladanan sangatlah penting.
Unsur pelaksana pendidikan yang ketiga adalah masyarakat. Masyarakat memiliki peran penting dalam menyukseskan pendidikan anak di Indonesia. Beberapa peran masyarakat di antaranya adalah untuk dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sekolah dengan menyumbangkan dana, barang, atau tenaga. Masyarakat juga dapat berperan sebagai pelaksana kegiatan. Misalnya sekolah meminta masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, masalah jender, gizi, dsb. Dapat pula misalnya, berpartisipasi dalam mencatat anak usia sekolah di lingkungannya agar sekolah dapat menampungnya, menjadi nara sumber, guru bantu. Selain itu, Masyarakat juga dapat berperan sebagai pengambil keputusan. Orang tua/masyarakat terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan baik akademis maupun non akademis, dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam pengembangan sekolah.
Ketiga unsur pelaksana yang telah dijelaskan di atas kemudian dituangkan penulis ke dalam segitiga unsur pelaksana pendidikan bagi anak.

Anak pada gambar di atas diletakkan di puncak segitiga dimaksudkan agar anak menjadi pusat perhatian dari orang tua, masyarakat, dan guru. Orang tua sebagai pendamping utama anak dalam menjalani proses pendidikan diharapkan dapat mencurahkan perhatian seutuhnya pada anak mereka dengan segala kegiatan yang membangun kepribadian anak secara islami. Untuk mengembangkan kepribadian Islam, paling tidak ada tiga langkah yang harus dutempuh sebagaimana dicontohkan Rasulullah, yaitu menanamkan akidah Islam kepada anak, menanamkan sikap konsisten dan istiqomah agar cara berpikir sesuai dengan akidah, mengembangkan kepribadian Islam yang terbentuk pada anak dengan tsafaqah islamiyah. Guru sebagai ‘penjaga’ anak di sekolah dapat mencurahkan perhatian secara maksimal pada anak dengan teknik khusus salam mendekati anak dengan kepribadian yang berbeda. Masyarakat sebagai pendukung proses pendidikan anak dapat membantu mengawasi kegiatan belajar mengajar yang terjadi di sekolah.
Diharapkan dengan adanya kerjasama antara guru, orang tua, dan masyarakat, proses pendidikan anak akan berjalan lancar.
Demikian mudah-mudahan bermanfa'at, untuk materi kuliah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar