MAKALAH
PERENCANAAN PENDIDIKAN
DAN
PENGERTIAN PENDIDIKAN
![]() |
AHMAD
SUMANTRI
UNMA
(UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR)
2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualikum
wr.wb
Allhamdulillahirabbilalamin,
banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”arti
sebuah persahabatan dan pentingnya persahabatan”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis dan
teman teman yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Cibaliung,03 Desember 2014
Ahmad sumantri
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 1
BAB IIPEMBAHASAN........................................................................................... 2
A. Pengertian Perencanaan Pendidikan
Menurut Para Ahli....................................... 2
B. Pungsi Perencanaan Pendidikan............................................................................ 3
C. Manfaat Perencanaan Pendidikan......................................................................... 3
D. Tujuan Perencanaan Pendidikan........................................................................... 4
E. Pengertian Pendidikan Menurut Para
Ahli............................................................ 6
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 7
A. Kesimpulan............................................................................................................ 7
B. Kritik Dan Saran................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 8
BAB
I
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada
dasarnya pendidikan dan perencanaan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan
mempersiapkan dan memahami mengenai apa yang diharapkan untuk terjadi dan apa
yang dilakukan untuk memenuhi harapan itu yaitu melalui proses pendidikan.
Perencanaan sangat penting untuk pendidikan, dan pendidikan juga penting untuk pembentukan perencanaan, karena pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia sesuai dengan tugas dan kemampuannya, serta sesuai dengan perencanaan yang disusunnya.
Perencanaan sangat penting untuk pendidikan, dan pendidikan juga penting untuk pembentukan perencanaan, karena pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia sesuai dengan tugas dan kemampuannya, serta sesuai dengan perencanaan yang disusunnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah, di antaranya adalah:
1. Apa pengertian perencanaan pendidikan menurut para pakar dan fungsinya.
2. Apa manfaatperencanaan pendidikan pendidikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah, di antaranya adalah:
1. Apa pengertian perencanaan pendidikan menurut para pakar dan fungsinya.
2. Apa manfaatperencanaan pendidikan pendidikan.
C. TUJUAN PENULISAN
Dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat diperoleh beberpa tujuan pula, yakni:
1. Untuk mengetahui definisi para ahli mengenai perencanaan pendidikan
2. Untuk memahami manfaat-manfaat dari perencanaan pendidikan.
Dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat diperoleh beberpa tujuan pula, yakni:
1. Untuk mengetahui definisi para ahli mengenai perencanaan pendidikan
2. Untuk memahami manfaat-manfaat dari perencanaan pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PERENCANAAN PENDIDIKAN MENURUT PARA PAKAR
Menurut, Prof. Dr. Yusuf Enoch
Perencanaan
Pendidikan, adalah suatu
proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan
masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal
dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial
budaya serta menyeluruh suatu Negara.
Beeby, C.E.
Perencanaan
Pendidikan adalah suatu usaha
melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan
prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang
ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi
system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang
dilayani oleh system tersebut.
Menurut Guruge (1972)
Perencanaan Pendidikan adalah proses
mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan.
Menurut Albert Waterson (Don Adam 1975)
Perencanaan Pendidikan adala investasi
pendidikan yang dapat dijalankan oleh kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang
di dasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
Menurut Coombs (1982)
Perencanaan pendidikan suatu penerapan yang
rasional dianalisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan
agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien dan efisien serta sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakat.
Menurut Y. Dror (1975)
Perencanaan Pendidikan adalah suatu proses
mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang
di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk
pembangunan ekonomi dan social secara menyeluruh dari suatu Negara.
B.
PUNGSI
PERENCANAAN PENDIDIKAN
Fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman
pelaksanaan dan pengendalian, sebagai alat bagi pengembangan quality assurance, menghindari
pemborosan sumber daya, menghindari pemborosan sumber daya, dan sebagai upaya
untuk memenuhiaccountability kelembagaan. Jadi yang terpenting di
dalam menyusun suatu rencana, adalah berhubungan dengan masa depan, seperangkat
kegiatan, proses yang sistematis, dan hasil serta tujuan tertentu
C.
MANFAAT
PERENCANAAN PENDIDIKAN
Menurut , (Depdiknas. 1997; Soenarya, E.
2000; Depdiknas, 2001) ada beberapa manfaat dari suatu perencanaan pendidikan
yang disusun dengan baik bagi kehidupan kelembagaan, antara lain:
Dapat digunakan sebagai standar pelaksanaan
dan pengawasan proses aktivitas atau pekerjaan pemimpin dan anggota dalam suatu
lembaga pendidikan. Dalam membuat sutau perencanaan, hal ini sudah menjadi
standar yang berarti semua aktivitas kegiatan harus berdasarkan pada
perencanaan yang telah di buat.
2. Dapat dijadikan sebagai media pemilihan berbagai alternatif langkah
pekerjaan atau strategi penyelesaian yang terbaik bagi upaya pencapaian tujuan
pendidikan. Manfaat perencanaan pendidikan juga untuk mempersiapkan berbagai
alternatif dari rencana serangkaian kegiatan apabila terdapat kesalahan yang tidak
dikehendaki sehingga dapat diatasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan
alternatif yang telah disiapkan.
3. Dapat bermanfaat dalam penyusunan skala prioritas
kelembagaan baik yang menyangkut sasaran yang akan dicapai maupun proses
kegiatan layanan pendidikan.
4. Dapat mengefisiensikan dan
mengefektifkan pemanfaatan beragam sumber daya organisasi atau lembaga
pendidikan. Dari pemanfaatan sumberdaya perencanaan pendidikan juga
menganalisis pemanfaatan sumberdaya yang dibutuhkan dengan seefisien dan
seefektif mungkin untuk menghindari penggunaan sumberdaya yang berlebihan.
5. Dapat membantu pimpinan dan para anggota
(warga sekolah) dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan atau dinamika
perubahan sosial-budaya. Dengan dilakukan perencanaan pendidikan semua pihak
yang terkait didalamnya seperti warga sekolah diharapakan ikut berpartisipasi
dalam mendukung pelaksanaan perenacanaan pendidikan sesuai dengan posisinya
masing-masing.
6. Dapat
dijadikan sebagai media atau alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi
dengan berbagai pihak atau lembaga pendidikan yang terkait, dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Melalui perencanaan pendidikan yang
telah menjadi tujuan bersama maka perencanaan pendidikan dapat dijadikan sebagai
alat berkoordinasi dalam melaksanakan tugas bagian masing-masing
7. Dapat dijadikan sebagai media untuk meminimalkan
pekerjaan yang tidak efisien atau tidak pasti. Salah satu resiko dari
pelaksanaan perencanaan pedidikan terjadinya pekerjaan yang tidak efisien,
melalui perencanaan pendidikan dapat di antisipasi pekerjaan yang tidak efisien
mealaui perencanaan yang baik.
8. Dapat dijadikan sebagai alat dalam
mengevaluasi pencapaian tujuan proses layanan pendidikan. Suatu gambaran
tentang tujuan yang akan dicapai yang mana didalamnya terdapat bagaimana proses
yang dilakukan..
D. TUJUAN
PERENCANAAN PENDIDIKAN
Menurut (Dahana, OP and Bhatnagar, OP. 1980;
Banghart, F.W and Trull, A. 1990) Ada beberapa tujuan perlunya
penyusunan suatu perencanaan pendidikan, antara lain:
1.
Untuk mengetahui
standar pengawasan pola perilaku pelaksana pendidikan, yaitu untuk mencocokkan
antara pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota organisasi pendidikan
dengan program atau perencanaan yang telah disusun. Dengan standar yang telah
ditetapkan dapat dinilai sejauh mana perencaan pendidikan telah dilasanakan dan
apa saja yang perlu lebih diperbaiki.
2.
Untuk mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan pendidikan itu
diberlakukan dan bagaimana proses penyelesaian suatu kegiatan layanan
pendidikan. Perencanaan pendidikan memberikan secara jelas waktu yang tepat
dalam melaksanakan perencanaan pendidikan dapat di terapkan dengan pertimbangan
bayak hal pendukungnya agara dapat tercapai dengan baik. Kemudian juga
dijelaskan bagaimana tahapan atau langkah yang sistematis yang
dilakukan dalam kegiatan perencanaan pendidikan seperti dengan cara
memperatikan kemajuan Teknologi Informasi, jumlah penduduk yang terus meningkat
dan kebutuhan dunia kerja saat ini.
3.
Untuk mengetahui
siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya) dalam pelaksanaan program
atau perencanaan pendidikan, baik aspek kualitas maupun kuantitasnya, dan baik
menyangkut aspek akademik-nonakademik. Perencanaan pendidikan juga berfungsi
dalam menetapkan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan perencanaan
pendidikan dengan menempatkan seseorang dengan keahlian dan komposisi yang
dimiliki sehingga tidak terjadi salah penempatan posisi yang tidak sesuai
dengan keahlian seseorang, dengan tujuan agar semua pihak dapat menjalankan
tugas atau fungsinya masing-masing dengan baik sehingga tujuan perencanaan
pendidikan dapat tercapai ke arah yang baik.
4.
Untuk mewujudkan
proses kegiatan dalam pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan
sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. Dengan perencanaan pendidikan
yang menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan keahlian, hal ini
akan memberikan keuntungan dikarenakan dapat memaksimalkan biaya dengan
membayar seorang pegawai dari hasil rekrut yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
yang akan menyebabkan kualitas dari pekerjaan akan baik.
5.
Untuk meminimalkan
terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak efisien, baik dari
segi biaya, tenaga dan waktu selama proses layanan pendidikan. Dengan
perekrutan peagawai yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dapat menghindari
kegiatan atau pekerjaan yang tidak produktif dan tidak efisien dalam
memanfaatkan sumberdaya, biaya yang di keluarkan pun sesuaikan dengan anggaran,
tenaga dan waktu yang diperlukan dilakukan dengan efektif dan efisien
6.
Untuk memberikan
gambaran secara menyeluruh (integral) dan khusus (spefisik)
tentang jenis kegiatan atau pekerjaan bidang pendidikan yang harus dilakukan.
Dalam perencanaan pendidikan dapat mendiskripsikan proses dari seluruh
rangkaian yang dilakukan dalam melaksanakan perencanaan pendidikan baik secara
umum dan khusus. Hal ini akan memberikan keuntungan dalam mempersiapkan semua
yang dibutuhkan dan apa saja yang mempengaruhi, manfaat dalam penerapan
perencanaan pendidikan
7.
Untuk menyerasikan
atau memadukan beberapa sub pekerjaan dalam suatu organisasi pendidikan sebagai
‘suatu sistem. Pentingnya perencanaan pendidikan dapat menghubungkan dari semua
sub pekerjaan yang berbeda tugas dan fungsinya, melalui perencanaan pendidikan
semua sub pekerjaan tersebut dapat sailing dihubungkan dan saling terkait dan
membutuhkan dalam pencapaian tujuan sehingga semua menjadi satu kesatuan suatu
sistem.
8.
Untuk mengetahui
beragam peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi organisasi
pendidikan. Dengan melakukan perencanaan pendidikan,pelaku pendidikan dapat
menganalisis peluang, hambatan, tantangan dan kesuliatan melalui analisis SWOT.
Dalam analisis SWOT terdapat faktor dominan dan faktor penghambat, faktor
dominan seperti kekuatan dan peluang yang dapat digunakan secara maksimal untuk
mendukung dalam mendukung tercapainya tujuan. Sedangkan faktor penghambat yaitu
kelemahan dan tantangan, faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pelaksanaan
pencapaian tujuan, apabila tidak direspon dengan baik faktor penghambat ini
akan menghasilkan resiko yang fatal dalam tercapainya tujuan perencanaan
pendidikan.
9.
Untuk mengarahkan proses pencapaian
tujuan pendidikan
E. PENGERTIAN
PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI
Pada dasarnya pengertian
pendidikan( UU SISDIKNAS No.20
tahun 2003 )
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Menurut
kamus Bahasa Indonesia
Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat
imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara
atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki
Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan
yaitu:
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.
Menurut UU
No. 20 tahun 2003
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut H.
Horne,
adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian
yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan
mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam
sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi, definisi perencanaan pendidikan apabila disimpulkan dari
beberapa pendapat tersebut, adalah suatu proses intelektual yang
berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan
dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal
yang berhubungan secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain, baik dalam
bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan,
dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu
satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain.Dari beberapa pengertian
pendidikan menurut ahli tersebut
maka dapat disimpulkan pula bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya
sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
B.
KRITIK DAN SARAN
Demikian
makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar